Cerita Prabowo: Dulu Waktu Ikut Konvensi Golkar, Aku Dikalahkan Aburizal Bakrie

31 Agustus 2023 20:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi pembicara dalam acara Public Lecture Golkar Institute dengan tajuk “Menjawab Tantangan Kepemimpinan Masa Depan: Menuju Indonesia Emas 2045" di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan, sangat terhormat bisa kembali ke markas partai yang telah membesarkannya. Menurutnya, banyak kenangan masa lalu antara dirinya dan partai berlambang beringin.
“Ini tokoh-tokoh ini bekas-bekas menteri semua ini, mereka sudah kenyang makan asam garam, menko, menteri ini orang-orang hebat semua ini,” kata Prabowo.
Prabowo lalu mengingat saat dirinya berada di Partai Golkar. Khususnya ketika kalah dengan Abu Rizal Bakrie saat konvensi partai.
“Dulu waktu saya ikut konvensi Golkar aku dikalahkan Aburizal Bakrie,” ujarnya.
“Namun apa membuat saya harus dongkol? Tidak bisa, beliau senior saya, sahabat saya, yang bantu saya saat susah itu beliau yang bantu saya,” jelas dia.
Pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie, di kediaman Aburizal, di Jakarta, Senin (1/5). Foto: Dok. Istimewa
Berkaca dari pengalaman konvensi itu, Prabowo menilai tidak boleh ada perpecahan yang terjadi. Dia kemudian merefleksikan Indonesia setelah 78 tahun merdeka.
ADVERTISEMENT
"Mengalami mengalami naik-turun, mengalami perpecahan, mengalami gontok-gontokan, jangan kita teruskan tradisi ini. Mari kita temukan jati diri demokrasi kita, demokrasi Indonesia, demokrasi khas Indonesia, demokrasi penuh kekeluargaan, penuh persaudaraan. Demokrasi bukan caci maki," kata dia.
Dalam agenda itu, hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, Bendahara Umum Partai Golkar, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily, Waketum Partai Golkar Erwin Aksa, Waketum Partai Golkar Herifah Syaifudian, Waketum Partai Golkar Nurul Arifin.
Tampak juga Wakil Ketua Golkar Institute Rizal Mallarangeng, Dewan Pengawas Golkar Institute John Kennedy Azis, Wakil Gubernur Sumatera Utara Rajekshah, Ketum PP Kesatuan Perempuan Partai Golkar Airin Rachmi, Ketum PP AMPG Ilham Permana, Menpora Dito Ariotedjo, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafidz, Duta Besar Selandia Baru Tantowi Yahya, Kristina Paruntu, Sharif Cicip Sutarjo dan Puteri Komarudin.
ADVERTISEMENT