Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Risma Temui Penyidik KPK Sebelum Penggeledahan Kantor Kemensos
24 Mei 2023 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Risma sedang rapat ketika mendapat informasi bahwa ada penyidik KPK datang untuk melakukan penggeledahan.
"Kemarin ceritanya saat saya kerja, saya rapat bersama staf tiba-tiba ada dari umum menyampaikan ke saya, 'Bu ada KPK mau ke Dayasos (Ditjen Pemberdayaan Sosial Kemensos)," papar Risma ke wartawan di kantornya, Rabu (24/5).
"Saya langsung nangkep pasti kaitannya dengan BGR (Bhanda Ghara Reksa), karena memang anggarannya dari situ," sambungnya.
BGR ialah BUMN yang ikut terlibat dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19. Diduga, BGR mendistribusikan bantuan sosial sembako milik Kementerian Sosial sebanyak 1,65 juta paket.
Risma melanjutkan, ketika mendengar ada tim KPK yang mendatangi kantornya, ia meminta waktu untuk bertemu.
"Kemudian, boleh enggak saya ketemu dulu, saya bilang, oh iya mau KPK. Terus dijemput staf saya naik saya temui di ruang tamu saya," ujar Risma.
ADVERTISEMENT
"Kemudian cerita, dia [KPK] mau cari data di Kemensos, oh iya silakan saya bilang begitu, saya kan enggak boleh intervensi terhadap pemeriksaan itu. [Petugas KPK bilang] 'Bu saya minta ruangan untuk menyiapkan'. [Saya jawab] 'Oh iya, nanti kita siapkan, sudah, mereka naik," sambung kader PDIP ini.
Setelah itu, Risma mengaku tidak tahu apa yang dikerjakan penyidik KPK. Termasuk ruangan mana yang digeledah.
Meski sempat menemui penyidik, Risma berdalih tidak melakukan intervensi. Ia menyinggung bahwa Inspektur Jenderal di Kemensos ialah berasal dari KPK.
"Inspektur saya itu dari orang KPK, saya tarik jadi inspektur di Kemensos, [dia bilang] 'Bu kita enggak boleh intervensi', oke saya bilang kita tidak akan intervensi," ujar Risma.
ADVERTISEMENT
Penggeledahan berlangsung hingga sore hari. Risma kembali menemui penyidik KPK yang kemudian berbincang sebentar sebelum akhirnya pergi.
Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku tak tahu soal detail kasus yang sedang diusut KPK. Ia hanya sempat ditunjukkan berita acara penggeledahan KPK oleh stafnya.
"Oh iya ternyata betul berita acaranya adalah masalah BGR dan itu tahun 2020. Jadi saya dilantik Pak Presiden itu 27 Desember 2020, kejadiannya ini sekitar bulan September," kata Risma.
Risma klaim tidak tahu menahu soal kasus tersebut. Ia menyatakan bahwa Kemensos di bawah kepemimpinannya sudah tidak lagi menyalurkan bansos berupa barang, melainkan cuma dalam bentuk uang.
Terkait penggeledahan ini, KPK membenarkannya. Namun, belum ada pernyataan lebih lanjut soal kasus yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Kasus ini diduga terkait penyidikan dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020 sampai dengan 2021 di Kemensos RI.
KPK sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Salah satu tersangkanya disebut-sebut ialah Kuncoro Wibowo.
Ia menjabat sebagai direktur utama BUMN dalam bidang logistik, Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistic selama 3 tahun setengah sampai Desember 2021 lalu.
Terkait status tersangka tersebut, Kuncoro belum memberikan pernyataan ke publik. Ia sempat menjabat Dirut Transjakarta sekitar 2 bulan sebelum akhirnya mundur.
Belum ada informasi resmi yang disampaikan oleh KPK terkait status Kuncoro. KPK hanya membenarkan bahwa kasus tersebut sudah naik penyidikan.
Belum ada pernyataan dari Kuncoro terkait kasus tersebut.
ADVERTISEMENT