Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Cerita Rusdi Kirana yang Hampir Putus Asa Jadi Dubes Malaysia
15 Februari 2018 18:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirinya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia. Rusdi pun menerima amanat yang diberikan Jokowi.
Hingga kini pertanyaan besar masih kerap muncul. Terutama kenapa Rusdi mau menerima pekerjaan sebagai kepala perwakilan Indonesia di Malaysia.
Di sela-sela rapat kerja Kepala Perwakilan RI (KEPRRI) 2018, Rusdi mengakui jabatan Dubes merupakan permintaan khususnya kepada Jokowi. Dirinya ingin mengabdikan dirinya untuk melayani warga RI di Malaysia yang sebagian besar bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Dilantik pertengahan 2017 lalu, Rusdi bercerita kepada beberapa media, bahwa awal bertugas dirinya hampir putus asa dan ingin mundur.
"Saya enggak bisa tidur, saya mau berhenti jadi Dubes," ucap Rusdi di kantor Direktorat Perlindungan WNI di kompleks Kemlu, Rabu (15/2).
ADVERTISEMENT
"Tiap hari saya bertemu orang gila, orang di kursi roda, mayat. Korban pada umumnya wanita yang tidak pendidikan dan tidak bernasib baik," sambung dia.
Pengalaman menemui individu-individu seperti itu menimbulkan pertanyaan dalam diri Rusdi. Kenapa banyak sekali masalah yang sama sekali tidak pernah dipikirkan terjadi di Malaysia.
Rusdi mengaku sama sekali tidak kuat melihat ketidakadilan. Perasaan yang semakin sering datang ini membuat niatnya untuk mundur dari jabatan kian kuat.
Namun, akibat suatu kejadian dirinya mengurungkan niatnya. Peristiwa itu muncul saat dia sedang beribadah di gereja.
"Pendeta waktu itu bilang 'percuma beribadah kalau tidak ada perbuatan'," papar Rusdi.
Perkataan itu membuat semangat Rusdi kembali berkobar. Dia langsung membatalkan niatnya dan kembali membulatkan tekad untuk bekerja sebagai Duta Besar.
ADVERTISEMENT
Cita-citanya semakin menggebu untuk melayani warga Indonesia di Malaysia dan memberikan perlindungan semaksimal mungkin.
"Apa yang kami kerjakan ini ibadah, enggak ada yang lain. Kalau jujur, saya enggak pernah terima gaji, malahan saya keluar uang pribadi. Ini hanya murni ibadah," pungkas dia.