Cerita Saksi Lihat Jaksa Hitung Uang Nyaris Rp 1 Triliun di Rumah Zarof Ricar

28 Oktober 2024 17:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah mantan pejabat MA, Zarof Ricar di Jalan Senayan Nomor 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah mantan pejabat MA, Zarof Ricar di Jalan Senayan Nomor 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Kejaksaan Agung (Kejagung) menemukan uang tunai nyaris Rp 1 triliun dan emas 51 kilogram saat menggeledah rumah mantan pejabat MA, Zarof Ricar, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Penggeledahan itu berlangsung pada Kamis (24/10) lalu. Satpam kompleks sekitar rumah Zarof, Surono, menjelaskan penggeledahan berlangsung sejak siang hari. Ia diminta untuk membantu pengamanan saat penggeledahan berlangsung.
"Waktu itu kan pertama kali saya ada di depan, tidak masuk ke dalam. Waktu itu hanya anggota kelurahan dan pengurus dari sekretaris RW dan RT. Itu jadi beliau yang naik ke atas secara langsung melihat, nah kita sebagai anggota sekuriti menjaga di depan," kata Surono saat ditemui, Senin (28/10).
Surono baru diizinkan masuk ke dalam rumah sekitar pukul 15.00 WIB. Ia langsung menuju ke lantai tiga rumah tersebut.
"Baru saya diizinkan memang disuruh naik ke atas untuk melihat penghitungan duit di situ," ungkapnya.
Satpam kompleks rumah Zarof Ricar, Surono, saat ditemui, Senin (28/10/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Surono melihat penyidik Kejagung menggunakan alat penghitung untuk menghitung bergepok-gepok uang tunai Dolar Singapura. Ada pula beberapa mata uang lain seperti Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Ada pula beberapa keping logam mulia emas.
ADVERTISEMENT
"Di situ duit di dalam box putih antara Dolar Singapura, Rupiah, Dolar Amerika, dan emas antam. Cuma belum tahu berapa jumlahnya," ujar dia.
Menurut Surono, penghitungan uang tersebut berlangsung sangat lama. Sejak ia masuk, hingga azan magrib berkumandang, penyidik baru selesai menghitung uang Dolar Singapura. Belum untuk Dolar Amerika Serikat dan Rupiah.
Mesin penghitung uang digunakan saat penggeledahan rumah eks pejabat MA, Zarof Ricar. Foto: Dok. Kejagung
Penghitungan uang bahkan berlangsung hingga dini hari.
"Itu waktu saya kontrol keliling jam 12 malam itu belum selesai. Masih ada anggota kejaksaan di kediaman di Senayan itu," ucap Surono.
Tumpukan uang yang ditemukan penyidik Kejagung saat geledah rumah eks pejabat MA, Zarof Ricar. Foto: Dok. Kejagung
Selama penggeledahan, Surono mengaku tak melihat Zarof. "Di dalam rumah itu setahu saya ada istri. Anaknya saya tidak (lihat) jelas, cuma saya dengar ada suara ngaji. Ada ART, ada sekuritinya juga. Itu yang saya tahu," beber dia.
ADVERTISEMENT
Zarof sebelumnya ditangkap Kejagung di kawasan Denpasar, Bali, pada Kamis (24/10) malam. Dalam kaitannya dengan kasus Ronald Tannur, Zarof ini diduga dijanjikan diberi Rp 1 miliar sebagai fee pengurusan kasasi oleh kuasa hukum Tannur, Lisa Rachmat.
Dr. Zarof Ricar, Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil MA, memimpin rapat di Gedung Sekretariat MA lantai 10 Jakarta Pusat. Hari Senin, 31 Desember 2018. Foto: Instagram/@pusdiklat.menpim.ma.1
Kasasi bertujuan agar klien Lisa tetap divonis bebas sebagaimana putusan pengadilan tingkat pertama. Padahal, di pengadilan tingkat pertama itu, tiga hakim yang mengadili pun ternyata diduga menerima suap.
Lisa diduga juga menyiapkan uang Rp 5 miliar untuk para hakim kasasi yang diserahkan melalui Zarof. Namun demikian, dalam vonis kasasi, Ronald Tannur ini divonis 5 tahun penjara oleh hakim MA. Vonis kasasi diketok pada 22 Oktober 2024.