Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Cerita Saksi Saat Densus 88 Sergap Terduga Teroris di Temanggung
1 Februari 2018 12:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Sekdes Bengkal, Gunadi, tidak menyangka akan menjadi saksi penggerebekan teroris di wilayahnya. Sekitar pukul setengah sembilan pagi, Gunadi yang sedang berada di kantornya didatangi seorang petugas kepolisian dan diminta menjadi saksi penggerebekan.
ADVERTISEMENT
"Tadikan saya di kantor, terus ada yang datang minta bantuan untuk menjadi saksi gitu. Ya kaget saya. Tadi kan diminta dua orang sebenarnya," ungkap Gunadi saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (1/2).
Gunadi bersama satu orang rekannya bergegas menuju sebuah ruko di RT 05 yang letaknya tepat di pinggir Jalan Raya Secang-Kranggan. Ia diberitahu, salah satu terduga yang diciduk merupakan DPO Polri.
"DPO katanya. Saya tadi ke sana sudah enggak ada, sudah dibawa masuk ke mobil," ucapnya.
Ia mengungkapkan, tersangka sebenarnya bukan merupakan warga asli Bengkal, Temanggung . Bahkan, tersangka yang membuka toko grosir alat tulis, sepatu dan kelontong tersebut baru tinggal di sana sejak 4 bulan lalu.
"Tapi yang satu, itu karyawannya, dia warga sini. Usahanya juga baru empat bulan. Dia tinggal di ruko, tapi karyawannnya, karena rumahnya di sini jadi pulang ke rumah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang baru, menurut Gunadi, tersangka terlihat biasa saja, tidak ada yang aneh apalagi mencurigakan. Apalagi, tersangka baru empat bulan tinggal di wilayah tersebut.
"Saya enggak kenal, tapi kalau papasan ya tahu dia siapa," tambah Gunadi.
Akibat penggerebekan tersebut, akses jalan dari arah Magelang menuju Temanggung dan sebaliknya sempat ditutup. Gunadi mengungkapkan, penutupan jalan tersebut hanya dilakukan selama proses penggerebekan berlangsung.
"Tapi sekarang sudah dibuka. Tadi pagi diblokir sama Polsek Kranggan, kan. Dari Kranggan sampai Secang kayaknya. Sekarang sudah dibuka," tuturnya.