Cerita Saksi Saat Pengendara GrabWheels Ditabrak Mobil di Senayan

13 November 2019 14:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi kejadian tabrak lari pengendara grabwheels. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi kejadian tabrak lari pengendara grabwheels. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Media sosial diramaikan dengan pengakuan seorang warga terkait kecelakaan yang menewaskan dua orang. Kecelakaan itu melibatkan satu mobil dan warga yang tengah mengendarai skuter listrik (otoped) GrabWheels milik Grab.
ADVERTISEMENT
Seorang saksi, Yongki, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (10/11) pukul 02.00 WIB. Kecelakaan terjadi tepat di depan Masjid Al-Bina, Jalan Pintu Satu Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Setelah menabrak, pelaku langsung tancap gas, kabur," kata Yongki kepada kumparan di lokasi, Rabu (13/11).
Lokasi kejadian tabrak lari pengendara grabwheels. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
Pria yang bekerja sebagai sekuriti masjid itu melihat 2 orang terkapar tak berdaya dan satu orang lainnya terpental jarak 50 meter di depan, tapi masih sadarkan diri.
Melihat korban terkapar, Yongki dan warga meneriaki pelaku yang kemudian dikejar oleh mobil bak terbuka. Pelaku berhasil dihentikan di Pintu 5 Gelora Bung Karno, 150 meter dari lokasi kejadian.
Rahmat, penjaga Pintu 5 Gelora Bung Karno, yang saat itu sedang berjaga langsung membukakan gerbang dan mengamankan pelaku di pos sekuriti.
ADVERTISEMENT
"Dua orang dalam mobil Camry hitam saya bawa masuk karena takut dikeroyok massa. Keduanya dalam keadaan mabuk berat," terang Rahmat.
Skuter listrik GrabWheels dari Grab. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Menurut Rahmat, pelaku keluar dari mobil sambil meracau tidak jelas dan berjalan sempoyongan. Pelaku juga sempat tidur di posnya sembari menunggu polisi tiba.
"Pengendara ngomong enggak jelas, jalannya sempoyongan sampai harus dipapah. Terus sambil nunggu polisi si sopir ini sempet tidur di pos satpam kayaknya saking mabuknya," ungkap Rahmat.
Sedangkan korban penabrakan dibawa ke rumah sakit dengan mencegat mobil pribadi yang melintas karena sulit mendapatkan ambulans.
Tak lama kemudian, pelaku penabrakan beserta mobilnya dibawa oleh polisi. Rahmat tak tahu persis bagaimana nasib sopir usai diamankan polisi. Termasuk kondisi korban.
ADVERTISEMENT
Kisah kecelakaan mau ini ramai dibicarakan di media sosial. Keluarga korban menyebutkan, adiknya bersama 5 orang lainnya tengah berada di lokasi dengan mengendarai GrabWheels.
Tiba-tiba ada mobil yang menabrak mereka dari belakang. Mereka berhamburan. Semua korban dibawa ke RS Mintohardjo. Seorang di antaranya meninggal dunia dan satu korban lainnya kritis. Sementara, korban lainnya luka ringan dan syok.
Kasus ini juga dilaporkan ke Grab lewat Twitter. Grab menyatakan pihaknya tengah menangani peristiwa itu.