Cerita Saksi Tabrakan Maut di Plumpang: Truk Kencang seperti Disopiri Mayat

4 September 2024 21:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saleh, menceritakan kesaksiannya saat kecelakaan truk Pertamina di Jalan Plumpang Raya, Jakarta Utara, Rabu (4/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Saleh, menceritakan kesaksiannya saat kecelakaan truk Pertamina di Jalan Plumpang Raya, Jakarta Utara, Rabu (4/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tabrakan maut truk tangki Pertamina terjadi di Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (4/9). Sopir diduga mengalami serangan jantung, truk tak terkendali lalu menabrak kendaraan hingga warga di depannya.
ADVERTISEMENT
Saleh (42) seorang saksi mata menceritakan bagaimana truk itu meluncur kencang. Saat itu, Saleh baru saja pulang sehabis mengirim besi. Saat itu, tiba-tiba ada truk tangki melaju kencang.
"Pas mau turun dari mobil ini saya kaget mobil [truk] ini kecepatannya itu melebihi batas, kencang banget,” kata Saleh di lokasi kejadian pada Rabu (4/9).
Truk itu langsung menabrak pejalan kaki yang tengah menyeberang. Lalu menabrak mobil pikap temannya yang terparkir di dekat lokasi.
“Terus si mobil ini nyerempet ibu-ibu yang di sana itu sampai kelindes meninggal. Terus nyerempet angkot yang masuk ke sini tadi, nyerempet mobil teman saya juga sampai ancur sekarang sudah dievakuasi,” ungkap dia.
Gudang PT. Sadikun Niagamas Raya yang menjadi tujuan dari truk Pertamina yang alami kecelakaan di Jalan Plumpang Raya, Jakarta Utara pada Rabu (4/9) Foto: Abid Raihan/kumparan
Menurutnya, korban sedang menyeberangi jalan ketika truk tangki tersebut lewat dengan kecepatan tinggi.
ADVERTISEMENT
“Kalau masalah itu dengar dari teman mas, nyeberang kayaknya,” ujar dia.
Dia juga melihat ada korban yang masih pelajar. Korban mengenakan baju pramuka SMP, tapi tak tahu identitasnya.
“Ada, pakai seragam, pakai seragam pramuka,” ucapnya.
Kecelakaan ini diduga terjadi karena sang sopir mengalami serangan jantung hingga meninggal dunia.
“Intinya mobil ini melajunya itu tanpa sopir, sudah mayat lah,” ucapnya.
Saleh mengatakan, sang sopir masih dalam posisi duduk di jok truk. Ia tak tergeletak di setir.
“Posisinya masih duduk di kursi,” ujar dia sambil memeragakan posisi sopir yang duduk tegak.
Serpihan kendaraan hingga rambut dan kacamata diduga milik korban kecelakaan truk Pertamina tergeletak di Jalan Raya Plumpang, Jakarta Utara pada Rabu (4/9). Foto: Abid Raihan/kumparan
Ia pun mengatakan bahwa truk tersebut berhenti karena menabrak sebuah trotoar.
“Ya nabrak trotoar, berhenti mobilnya gitu,” ujar Saleh.
Tak ada api yang keluar usai kecelakaan terjadi. Namun, menurut Saleh, sempat keluar asap dari ban truk yang masih berputar di aspal.
ADVERTISEMENT
“Asap sih enggak ada, tapi si posisi ban itu muter. Jadi ngeluarin asap. Asap dari ban,” ujarnya.
Saleh menuturkan truk ini jalan beriringan dengan truk Pertamina lainnya. Satu truk berjalan di belakang.
Serpihan kendaraan hingga rambut dan kacamata diduga milik korban kecelakaan truk Pertamina tergeletak di Jalan Raya Plumpang, Jakarta Utara pada Rabu (4/9). Foto: Abid Raihan/kumparan
Tujuan mereka sebenarnya tak jauh lagi. Mereka menuju gudang PT Sadikun Niagamas Raya yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari titik lokasi kejadian.
Tragedi nahas ini terjadi di Jalan Plumpang Raya, Jakarta Utara sekitar pukul 16.00 WIB. Sempat terjadi kelumpuhan lalu lintas akibat kecelakaan.
Namun, setelah truk berhasil dievakuasi pada pukul 19.10 WIB, jalan sudah kembali normal.
Jalan Raya Plumpang, Jakarta Utara yang semula ditutup akibat kecelakaan truk Pertamina sudah kembali dibuka usai truk berhasil dievakuasi pada Rabu (4/9). Foto: Abid Raihan/kumparan
Kecelakaan ini memakan 5 korban meninggal dunia yang tiga di antaranya meninggal di tempat. Salah satu korban wanita usia 31 tahun meninggal di RSUD Koja. Sementara satu korban yang juga wanita usia 50 tahun meninggal di dalam perjalanan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Ketiga korban meninggal dunia di tempat merupakan seorang wanita usia 36 tahun yang sedang mengendarai motor, sang sopir truk, dan laki-laki siswa SMP usia 14 tahun.
Mereka yang meninggal dunia di tempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sementara beberapa korban luka dipulangkan dan dibawa ke rumah sakit lainnya.