Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Santoso, Korban Kecelakaan di Bekasi: Ditabrak Truk usai Antar Anak Istri
1 September 2022 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Selain mengunjungi korban kecelakaan yang dirawat di RS Ananda Bekasi, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil , juga mengunjungi keluarga korban tewas dalam kecelakaan maut truk kontainer di Kranji tersebut.
ADVERTISEMENT
Emil mengunjungi keluarga Santoso Fauzi (33), warga Kampung Rawa Pasung, yang tewas di tempat dalam insiden kecelakaan maut pada Rabu (31/8).
Di hari nahas itu, korban sedang mengantar istrinya ke SDN Kota Baru II dan III. Anak sulungnya juga bersekolah di situ.
Santoso sempat kembali ke rumah untuk mengambil ponsel istrinya yang tertinggal. Ia kemudian kembali lagi ke sekolah untuk mengantar ponsel istrinya, setelah itu berencana untuk berangkat kerja.
Saat itulah, truk dengan nomor polisi N 8051 EK menabrak sejumlah murid SD, pedagang, dan warga yang berada di sekitar. Santoso menjadi salah satu korban tewas.
Salah seorang perwakilan keluarga mengatakan, Santoso sebenarnya merupakan warga Gunung Putri, Bogor. Namun karena bekerja di Bekasi, ia pun membawa keluarganya untuk pindah.
ADVERTISEMENT
"Kita, sih, tadinya enggak usah lah [pindah] jauh-jauh. Cuma namanya kan, dia punya keluarga sendiri, pengin merantau. Tadinya PP terus. Berhubung dekat makanya keluarganya diajak ke sini, merantau ke sini," kata perwakilan keluarga.
Keluarga mengatakan, Santoso dan anak istrinya mengontrak di Kampung Rawa Pasung. Perwakilan keluarga pun bersyukur pemilik kontrakan ikut membantu keluarga mengurus dan menghibur istri dan anak.
Istri Santoso terlihat masih syok dan terus menangis. Sementara anaknya terlihat menghibur ibunya.
"Tanggung jawab sebagai sesama manusia, ya," kata Emil.
Emil juga tersentuh melihat anak sulung Santoso yang terus menghibur dengan terus mengelus punggung ibunya.
"Ini yang nguatin anaknya. Kalau ibunya nangis," ujar perwakilan keluarga.
"Saya lihat wajahnya bercahaya. Ibu yang sabar, ya. Saya juga ikut merasakan. Mudah-mudahan husnul khotimah," pungkas Emil.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan maut yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB itu menewaskan 10 orang yang sebagian besar merupakan siswa SD yang sedang jajan dan menunggu jemputan. Selain itu, ada juga pedagang dan warga sekitar yang menjadi korban tewas.
Sementara itu, 23 orang yang luka-luka dan menjalani perawatan di rumah sakit. Korban luka dirawat di dua tempat, yaitu RS Ananda Bekasi dan RSUD Kota Bekasi.
Sopir truk juga sudah diamankan ke Polsek Bekasi Kota. Polisi menduga kecelakaan disebabkan oleh human error.
Dalam penyelidikan sementara, truk yang dikendarai sopir dalam kendaraan baik karena remnya berfungsi. Sehingga dugaan rem blong digugurkan.