Cerita Sudirman Said Ketika Timsesnya Disergap di Tengah Jalan Tol

28 Juni 2018 16:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfereni pers tim advokasi Sudirman Said. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konfereni pers tim advokasi Sudirman Said. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Sudirman Said menceritakan kejadian yang menimpa tim pemenangannya sebelum masa tenang Pilkada 2018 berlangsung.
ADVERTISEMENT
Menurut Sudirman, tim pemenangannya ditodong oleh lima orang tak dikenal saat membawa dana konsumsi saksi.
"Pilkada ini nyaris memakan korban nyawa, tim kami hampir saja direnggut nyawanya. Tim kami yang sedang membawa dana konsumsi saksi bergerak dari Jakarta ke Semarang di tengah jalan disergap oleh lima kendaraan di tengah jalan tol," ujar Sudirman di Hotel Grasia, Gajahmungkur, Semarang, Kamis (28/6).
"Ditodong pistol sopirnya dan yang penumpangnya, yang menodong itu ketika temen-temen kita ketemu mereka bau minuman dalam keadaan mabuk," lanjutnya
Setelah penodongan itu, kata Sudirman, timnya dibawa ke sebuah kantor dan dituduh sebagai pengedar narkoba. Dana yang dibawa, dituduh sebagai hasil transaksi jual beli narkorba. Untungnya, tim pemenangan selamat dari kejadian nahas itu.
ADVERTISEMENT
"Tim ini dibawa ke satu kantor dengan tuduhan adalah pengguna narkoba dengan tuduhan tim yang membawa uang ini adalah bandar narkoba. Uang yang dibawa itu Anda tahu sendiri hasil gadai rumah saya, dianggap sebagai hasil transaksi narkoba. Hanya karena kuasa Tuhan kawan kita selamat," tuturnya.
Meski demikian, Sudirman enggan menyebutkan pelaku yang menodong tim suksesnya. Namun, kejadian itu memberikan catatan penting bahwa pilkada hampir merenggut nyawa seseorang.
ADVERTISEMENT
"Catatan penting Pilkada Jateng nyaris merenggut nyawa timses karena ada tindakan entah siapa orang itu yang melakukan kekerasan yang dalam bahasa kami dapat dikategorikan menyabot perjalanan uang yang untuk konsumsi saksi," ujar Sudirman
Menurut Sudirman, kejadian yang menimpa timnya itu, menjadi sebuah ancaman dalam demokrasi.
"Hendaknya ini menjadi catatan demokrasi kita terancam tindakan seperti itu. Tentu saja apa pun hasilnya nanti, mendapatkan 40 sekian persen mengejutkan banyak pihak dan kita syukuri bahkan potensi menang tentu saja ada kalau tindakan-tindakan seperti itu tidak terjadi," pungkasnya.