Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Cerita Tegang Pemilik Warung di Deli Serdang saat Kericuhan TNI & Ormas Pecah
30 Januari 2025 23:44 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Safrida, pemilik warung di Desa Durin Simbelang, Kabupaten Deli Serdang , menceritakan momen menegangkan saat personel TNI mencari anggota Ormas di warungnya, pada Rabu (29/1) malam.
ADVERTISEMENT
Personel itu mencari beberapa anggota Ormas, yang mengeroyok Praka Darma Lubis. Lalu kericuhan meluas dan berujung rusaknya sebuah mobil dan 3 sepeda motor.
Safrida mengatakan, insiden itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, ia sedang memasak di warungnya itu.
Tiba-tiba, ada keributan di warungnya. Namun, ia tak menghiraukan keributan itu karena sedang sibuk memasak untuk pembelinya. Kata dia, keributan itu bubar dengan sendirinya.
Tapi, tak lama kemudian, datang puluhan prajurit TNI. Mereka mencari 3 pemuda yang memukul kawannya, Praka Darma Lubis.
“Langsunglah dipukul sini (warung) mencari orang ormas tadi. Tanya juga ke saya, saya enggak tahu. Mana orang yang apa tadi, saya enggak tahu. Nanti kalau enggak apa, saya enggak tahu saya cuma masak. Mau masakan orang kerja kan,” kata Safrida di lokasi pada Kamis (30/1).
ADVERTISEMENT
Kata Safrida, seketika warungnya diobrak-abrik. Ia panik, lalu meninggalkan warungnya.
“Semua dirusaklah, sudah gitu karena takut pun saya tinggalkan. Ya udahlah saya tinggalkan, enggak saya kunci warung saya tinggalkan,” kata dia.
“Saya larilah enggak berani, saya takut. Sudah ribut semua, tinggal kami perempuan,” sambungnya.
Keesokan harinya, Safrida bilang, ia belum berani kembali ke warungnya. Ia pun meminta pendampingan dari pejabat desa setempat.
Safrida mengaku kaget. Rokok, beras, hingga uangnya sekitar Rp 1 juta hilang.
“Saya tinggalkan receh-receh itu adalah sekitar Rp 1 juta. Rokok, saya tinggalkan di sana. Beras enggak ada, telur enggak ada. Namun saya enggak tahu siapa yang apa, isi kedai pun enggak ada,” jelasnya.
Kodam Klarifikasi
Soal hilangnya barang milik Safrida, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Dody Yudha menyebut personelnya tidak terlibat. Meski begitu, pihaknya memberikan dana ganti rugi atas insiden perusakan yang terjadi.
“Kami memastikan seluruh tindakan personel di lapangan tetap dalam koridor hukum,” kata Dody pada Kamis (30/1).
ADVERTISEMENT
“Tidak ada penjarahan dalam insiden ini. Dan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menjaga keamanan serta menegakkan hukum,” sambungnya.
Duduk Perkara
Kericuhan ini dipicu lantaran personel Arhanud, Praka Darma Lubis, yang menegur 3 pemuda diduga anggota ormas lantaran knalpot brong.
3 pemuda tersebut tak terima lalu memanggil sekitar 10 rekannya dan mengeroyok Praka Darma.
Lantaran kalah jumlah, Praka Darma kabur ke kebun sawit dan meminta pertolongan kepada rekannya.
"Lalu Praka Darma meminta pertolongan kepada rekannya melalui chat grup WA anggota Resimen Arhanud,” sambungnya.
Rekan Praka Darma pun datang ke lokasi dan mencari ketiga orang tersebut. Namun, tidak ditemukan.
Di sana mereka menemukan barang untuk mengkonsumsi narkoba. Mereka pun semakin kesal dan melakukan aksi perusakan terhadap sebuah mobil dan 3 motor.
ADVERTISEMENT
Saat ini 40 personel tersebut juga dalam pemeriksaan Pomdam I BB. Sementara, soal pengeroyokan, kata Dody, sudah dilaporkan ke Polres setempat.