Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Cerita Teman Kuliah UGM Tak Menyangka Jokowi Jadi Presiden: Kita Wisuda Bersama
16 Oktober 2022 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkap salah satu teman Jokowi di UGM, Tommy. Jokowi bertemu teman-temannya semasa kuliah di kawasan Ambarukmo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pagi ini.
“Kita ini dari berapa kubu, maklumlah dari mahasiswa itu kan ada HMI, ada apa, tapi bisa disatukan. Beliau yang ibaratnya, walaupun beliau bukan pengurus bukan apa, tapi beliau bisa merangkul kita semua,” kata Tommy usai bertemu Jokowi.
Teman-teman Jokowi mengaku tak menyangka eks Wali Kota Solo itu menjadi pemimpin Indonesia saat ini. Meski semasa kuliah, dia sempat disebut seperti pejabat saat mengenakan pakaian rapi.
“Suatu saat kita habis praktik manajemen dia bawa map gitu. Saya bilang, kita dulu manggilnya karena belum Presiden ya kita manggilnya Jok gitu, 'Jok kamu itu seperti pejabat, Jok.' Dia [pakaiannya] necis begitu, enggak tahunya jadi Presiden,” kata Seweko, teman kuliah Jokowi yang hadir dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Terkait isu ijazah sarjana milik Presiden Jokowi, teman-teman semasa kuliah menilai isu yang berkembang tidak benar. Menurut Seweko, ijazah milik Presiden asli dan sama seperti ijazah lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 lainnya.
“Itu pasti asli to Mas, wong kita itu sama-sama kuliah, kita ke kehutanan sama-sama, praktikum sama-sama, wisuda bersama, ijazah aslinya itu sama kita, sama semua. Dekannya siapa, rektornya siapa itu sama,” kata dia.
Seweko pun prihatin dengan berkembangnya isu terkait ijazah tersebut di media.
“Kita prihatin kok ada yang mempersoalkan. Artinya, kalaupun yang mempersoalkan dengan niatnya [mengungkap], 'saya ada dua saksi,' lah kita ini [angkatan] 80 kok. Itu loh, tapi kok ada yang percaya [ijazah Jokowi palsu],” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain Seweko, teman semasa kuliah Jokowi, Evi Yulia, juga menyayangkan berkembangnya isu tersebut di media sosial. Menurutnya, media sosial harusnya dapat digunakan secara bijak dan hati-hati.
“Medsos harusnya diarahkan dengan daya pikir, daya nalar yang bagus gitu. Kok tambah enggak karu-karuan,” ujar Evi.
Pihak UGM melalui Rektor Ova Emilia telah melakukan klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi pada 11 Oktober lalu. Evi mengingatkan, klarifikasi yang dilakukan oleh rektor telah melalui serangkaian koordinasi dan konfirmasi dengan pihak dari Fakultas Kehutanan. Sebab itu ia heran apabila ijazah Jokowi masih diragukan.
“Itu rektor loh, rektor kan enggak sembarangan bicara pasti akan koordinasi dengan fakultas, sama dekan,” imbuhnya.