Cerita Tetangga Saat Beton BTS Bekasi Roboh: Kayak Bunyi Bom, 'Gumbrang! Duar!'

28 Januari 2025 16:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leniana, warga Kavling Bumi Indah Sejahtera, saat ditemui pada Selasa (28/1/2025). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Leniana, warga Kavling Bumi Indah Sejahtera, saat ditemui pada Selasa (28/1/2025). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Beton penahan tower telekomunikasi (BTS) ambruk menimpa 6 pekerja, 1 di antaranya tewas.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi di Kavling Bumi Indah Sejahtera, RT 05/08, Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pukul 10.00 WIB, Senin (27/1).
Leniana, warga setempat yang rumahnya berjarak 70 meter dari tower, mengaku mendengar suara keras saat beton tersebut roboh.
"Kayak ada bom jatuh gitu lho, 'Gumbrang!' gitu, kencengnya," kata Leni mengenang peristiwa itu saat ditemui pada Selasa (28/1).
"(Orang) pada keluar, lihat tower sudah miring, aduh. Warga disuruh pada keluar, 'Keluar! keluar!' takutnya jatuh beneran, ya pada keluar semua, saya juga ikut keluar deh," ujar Leni.
Beton penahan tower BTS di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, ambruk pada Senin (27/1/2025). Foto: kumparan
Menurut Leni, insiden itu terjadi usai pekerja menggetok-getok beton itu.
"Pertama dia lagi kerja, ditanya tuh, lagi kerja dia, lagi getok-getok katanya. Getok-getok, terus jatuh gitu lho. Mungkin coran itu kurang keras. Enggak keras, digetok sama dia, ya rubuh lah," katanya.
ADVERTISEMENT
Leni melanjutkan, "Jadi orangnya nyungsep gimana enggak tahu lah pokoknya saya enggak ini ya."
Saat insiden itu terjadi, tidak ada yang berani mendekat.
"Kaga, kaga ada yang berani, boro-boro ke tiangnya, baru lihat gitu udah ketakutan, dia nungguin, orang-orang pada ketakutan," katanya.

Proyek Tower Belum Selesai

Beton penahan tower BTS di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, ambruk pada Senin (27/1/2025). Foto: kumparan
Leni mengatakan proyek pendirian tower itu belum rampung.
"Belum kelar ini, kerjaannya belum kelar, kalau udah kelar kan udah keker dia. Belum," ujar Leni.
Leni tidak mengingat persis sejak kapan proyek dimulai. "Sebulan lebih lah. Ampe 2 bulan itu lah," katanya.
Leni juga tidak tahu provider apa yang memasang tower di situ. Ia hanya mengingat sosialisasinya zaman dulu.
"Katanya buat keamanan kita juga buat masang wifi bisa lancar, begitu ngomongnya, ibu-ibu pada mau lah kalau kita punya wifi langsung nyatu," kata Leni.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut warga setuju dengan keberadaan tower itu. "Setuju, dan yang penting Pak Ustaz yang punya tanah mau apa enggak, Pak Ustaz mau, ya warga ikut-ikut juga," ujarnya.

Tower Berdiri di Atas Musala

Beton penahan tower BTS di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, ambruk pada Senin (27/1/2025). Foto: kumparan
Leni menuturkan bahwa tower tersebut berdiri di atas musala.
"Tadinya kayak anak yatim (yayasan anak yatim) bangunannya, bikinnya dulu, dia beli rumah lagi, dikosongin, dibongkar, jadi tanah, dibangun yang gede, jadi musala," katanya.
Leni menceritakan bahwa warga telah dikumpulkan untuk membahas ganti rugi, tapi sejauh ini tidak ada warga yang mengajukan ganti rugi.
"Kalau umpama barang kita rusak, nuntut ganti rugi dong, kalau enggak rusak, gimana mau nuntut?" katanya.
Leni juga enggan mengungsi ke tempat lain. "Enggak ah, pikiran saya, andai saja kalau ngungsi, nanti saya gak ada, saya gak diganti rugi, tapi kayaknya enggak akan rubuh deh, ada polisi macam-macam jadi enggak waswas," katanya.
Beton penahan tower BTS di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, ambruk pada Senin (27/1/2025). Foto: kumparan