Cerita Tetangga soal Sosok Terduga Teroris di Medan: Penjual Keripik, Orang Baik

19 Maret 2021 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah terduga teroris yang diamankan Densus 88 di Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah terduga teroris yang diamankan Densus 88 di Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Densus 88 Antiteror menangkap 8 terduga teroris di Sumut pada Kamis (18/3) hingga Jumat (19/3). Enam dari delapan orang itu ditangkap di Medan.
ADVERTISEMENT
Salah seorang terduga teroris yang diamankan bernama Tono. Dia diamankan di Perumahan Graha Deli Permai, Kecamatan Namorambe, daerah yang berbatasan dengan Kota Medan dan Deli Serdang.
Aditia salah seorang tetangga Tono mengatakan, pria itu diamankan pagi hari, usai salat Subuh.
“Kejadiannya itu selesai Subuh di lapangan (sekitar kompleks), yang jemput polisi pakaian biasa. Waktu pas penggeledahan sekitar sejam. Ada beberapa yang dibawa,"ujar Aditia kepada wartawan.
Terkait sosok Tono, Aditia mengaku tidak mengetahui secara detail. Namun dalam bermasyarakat, Tono dikenal sebagai tukang keripik dan memiliki memiliki dua anak.
“Biasa berdagang keripik di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor, Medan," ujarnya.
Ilustrasi teroris. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Terkait penangkapan ini, Aditia mengaku terkejut. Pasalnya dalam keseharian Tono tidak pernah menunjukkan gelagat mencurigakan yang mengarah ke tindak terorisme.
ADVERTISEMENT
"Orangnya baik-baik saja karena sering salat bersama Magrib juga Subuh. Tadi pagi juga masih salat Subuh,” ujar Adit.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan 8 terduga teroris yang ditangkap terdiri dari 6 orang di Kota Medan dan 2 lagi di Kota Tanjung Balai.
Sayangnya Hadi belum merinci identitas maupun kronologi penangkapan. Begitu juga soal dari mana jaringan terduga teroris ini.
"Sekarang sedang di dalami diinterogasi mendalam oleh teman-teman densus," ujar Hadi kepada wartawan.
Saat ini, kata Hadi, para terduga teroris diperiksa di Kota Medan. Pihaknya sedang menunggu tidak lanjut pemeriksaan.
"Setelah didalami tentu kewenangan (selanjutnya) Densus menindaklanjuti apakah di bawa ke Jakarta atau di Medan," tandasnya.