Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Cerita Tim saat Temukan Gibran di Gunung Guntur: Duduk di Atas Batu, Bengong
24 September 2021 21:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Muhammad Gibran Arrasyid (14) akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan, Jumat (24/9). Gibran dinyatakan hilang pada Minggu (19/9) saat hendak naik ke puncak Gunung Guntur , Garut.
ADVERTISEMENT
Komandan Koramil Tarogong, Kodim 0611 Garut , Kapten Inf Dedi Saepuloh mengungkapkan Gibran ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB.
“Lokasi penemuan di sekitar pos 3, tepatnya di sekitar Curug Cikoneng,” ujar Dedi, Jumat (24/9).
Dedi mengatakan saat ditemukan, Gibran dalam kondisi duduk di atas batu dekat air terjun sembari bengong. Seolah sedang menanti seseorang atau menanti untuk ditemukan dan dibawa pulang tim penyelamat.
"Saat ditemukan, Gibran pada posisi duduk di sekitar Curug Koneng. Bengong. Seperti menanti dijemput," ujar Dedi.
Gibran dinyatakan hilang pada Minggu (19/9). Remaja asal Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Garut, itu mendaki Gunung Guntur pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 16.00 WIB.
Ia berangkat dari basecamp Umi Tati di Kampung Citiis bersama rombongan pendaki yang berjumlah 14 orang, terdiri dari 11 laki-laki dan 3 perempuan.
ADVERTISEMENT
Rombongan sampai di Pos 3 area perkemahan untuk mendirikan tenda dan bermalam pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 17.30 WIB. Ia masih bersama dengan rombongan tersebut.
Kemudian, pada Minggu (19/9) sekitar pukul 04.00 WIB, 13 orang naik ke puncak Gunung Guntur. Hanya Gibran yang tidak menuju puncak dalam rombongan tersebut.
Dedi Saepuloh mengatakan Gibran memberikan pengakuan yang mengejutkan. Meski sempat dinyatakan hilang selama lima hari, Gibran mengaku tersesat hanya merasa beberapa jam saja.
Gibran ke Dedi bahkan mengatakan hari belum berganti. Maksudnya adalah dia masih merasakan bahwa itu hari ini adalah hari Minggu (19/9) atau hari saat dia tersesat. Karena dia merasa tidak pernah lihat malam hari berganti.
“Jadi selama hilang ini dia mengaku terus saja siang, nggak pernah malam,” ujar Dedi, Jumat (24/9).
ADVERTISEMENT
Selain itu juga, Gibran kepada Dedi juga mengaku ditemani sejumlah orang. Sehingga ia pun merasa tidak kesepian. Selama dinyatakan hilang, Gibran mengaku ada yang memberinya makan sehingga rasa lapar tidak pernah ia rasakan.