Cerita Tom Lembong Saat Dengar Dapat Abolisi: Itu Bukannya Perbudakan?
9 Agustus 2025 22:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
Cerita Tom Lembong Saat Dengar Dapat Abolisi: Itu Bukannya Perbudakan?
Tom Lembong tak tahu istilah abolisi, sejauh yang ia tahu, abolisi mengacu pada sistem penghapusan perbudakan yang ada di Amerika Serikat pada abad ke-19 dulu.kumparanNEWS

ADVERTISEMENT
Mantan Mendag, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong mengaku terkejut saat pertama kali mendapat kabar dirinya mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto di kasus dugaan korupsi importasi gula. Tom awalnya mengira bahwa abolisi merujuk pada praktik perbudakan.
ADVERTISEMENT
Kisah itu ia sampaikan saat berbincang bersama Anies Baswedan di YouTube milik Anies pada Kamis (7/8). kumparan telah mendapat izin untuk mengutip cerita itu sebagai bahan pemberitaan.
Hari itu, Jumat (31/7) Tom merasa begitu mengantuk. Selepas maghrib, ia memutuskan untuk tidur.
“Entah kenapa malam itu saya lagi ngantuk banget, habis maghrib. Di sel, kan saya tidur. Saya tidur seringkali pake earplugs, tutup telinga terus pake eye mask. Supaya nggak berisik,” jelas Tom dalam video itu.
“Jadi, saya tidur sekitar jam setengah 7, terus teman-teman tahanan pada gebrak-gebrak pintu, saya nggak terbangunkan. Sekitar jam 8, jam 9 gitu. Terus akhirnya gebrak-gebrak, akhirnya saya terbangunkan kan. Masih ngantuk lah ya kan,” tambah Tom.
ADVERTISEMENT
Saat ia terbangun dan membukakan pintu untuk teman-temannya di dalam sel, mereka memberitahukan kabar bahwa Tom mendapatkan abolisi.
“Abolisi? Abolisi itu bukannya perbudakan ya?” ucap Tom.
Anies pun menjelaskan soal istilah abolisi yang punya sejarah penting di Amerika Serikat (AS). Kala itu, AS bertujuan untuk menghapuskan perbudakan lewat Amandemen UU AS ke-13 yang diratifikasi tahun 1865.
Proses ini panjang dan bersejarah, bahkan menyebabkan perang saudara di AS. Sebab, sejumlah negara bagian menolak abolisi dan memisahkan diri lalu membentuk negara konfederasi.
“Jadi, abolisionis itu adalah label yang diberikan kepada orang-orang yang memperjuangkan penghapusan perbudakan, jadi abolition itu adalah gerakan penghapusan perbudakan,” ucap Anies.
“Tom tuh nggak tahu artinya abolisi itu apa, secara konstitusi kita. Tahunya abolisi itu soal perbudakan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tom pun kebingungan saat pertama kali mendengar kabar itu dari teman-temannya di dalam sel.
“Emangnya ada yang kena human trafficking gitu ya? Perbudakan manusia?” ucap Tom.
“Tapi, di antara 7-8 orang itu, ada satu yang diutus sama pengurus lapas, eselon 4, ‘Pak Tom dipanggil oleh bapak’. Oke baik, saya ganti pakaian dulu, cuci muka sebentar biar rapi. Saya ke kantor daripada si pengurus. Di situ, di ruangannya ada TV, terus baru dia jelasin,” tambah Tom.
Usai Tom melihat berita di TV, Tom baru mengerti bahwa abolisi berarti ia dibebaskan dari semua hukuman karena perbuatannya dianggap tidak pernah ada.
“Baru saya agak mulai mengerti, sangat-sangat terkejut, jadi kita semua, keluarga saya apalagi saya di dalam tidak ada informasi sama sekali bahwa ada, bahwa akan ada opsi seperti itu,” ucap Tom.
ADVERTISEMENT
“Tidak pernah dengar bahwa di dalam UUD 1945 ada barang yang namanya abolisi,” tambahnya.
Sebelum mendapatkan abolisi, Tom divonis 4,5 tahun penjara oleh PN Tipikor Jakarta. Ia dinilai majelis hakim telah bersalah membuat kebijakan importasi gula yang menguntungkan pihak swasta dan merugikan negara.
