Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ustaz Adam Ibrahim (44), sutradara rekayasa babi ngepet yang sempat menghebohkan masyarakat, merasa kurang populer di lingkungannya. Dia kurang puas dikenal sebagai pemimpin pengajian. Ingin menjadikan dirinya dikenal warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok , Adam membuat skenario adanya babi ngepet di lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Rencana skenario Ustaz Adam dapatkan saat mengikuti ronda malam pada saat dirinya mendapatkan giliran. Pada saat itu, dirinya mendengar keluhan warga yang kehilangan uang dengan jumlah tidak sedikit. Terbersit di otaknya untuk merekayasa uang warga yang hilang karena babi ngepet.
“Iya saya merencanakan itu, akal pikiran saya saat itu dimasuki setan sehingga mematikan iman saya,” ujar Adam, Kamis (29/4).
Adam mulai melancarkan aksinya dengan berselancar di media sosial. Tujuannya, untuk mengetahui cara mendapatkan babi hutan melalui komunitas hewan. Menurutnya, tidak mudah mendapatkan babi hutan yang dia inginkan, karena kebanyakan babi hutan yang dimiliki warga sudah mati.
“Akhirnya saya dapat dari orang yang berada di wilayah Cipanas, Cianjur, yang merupakan pemburu,” terang Adam.
ADVERTISEMENT
Adam akhirnya melakukan komunikasi pesan teks di media sosial. Saling tawar menawar dilakukan Adam untuk mendapatkan harga yang cocok di antara kedua belah pihak. Akhirnya disepakati, babi hutan yang diinginkan Adam seharga Rp 700 ribu.
“Akhirnya dapat totalnya Rp 900 ribu termasuk ongkos kirim Rp200 ribu,” kata Adam.
Setelah menapakkan kaki satu langkah untuk memuluskan niatnya merekayasa babi ngepet, Adam menentukan lokasi titik penjemputan babi hutan untuk dibawa ke rumahnya. Tidak ingin aksinya tercium warga, Ustaz Adam menyuruh anak buahnya mengambil di wilayah Puncak.
“Lokasinya di Puncak karena berada di titik tengah antara Depok dengan Cipanas,” ucapnya.
Anak buahnya yang mengambil babi hutan disuruhnya menggunakan sepeda motor. Bahkan untuk menutup rapat rekayasa babi ngepet, anak buahnya tidak diberitahukan peruntukan babi hutan yang akan diambil itu. Setelah anak buahnya mengambil, diminta untuk membawa babi hutan ke rumahnya yang sebelumnya telah dipersiapkan kandang seukuran babi.
ADVERTISEMENT
“Setelah mengantarkan, mereka saya suruh pulang,” kata Adam.
Dimulailah kegegeran babi ngepet itu di Bedahan, Depok.
Tapi sepandainya-pandainya tupai melompat, akan jatuh juga. Hal itulah yang dirasakan Ustaz Adam, setelah Polsek Sawangan dan Polres Metro Depok merasakan kejanggalan. Tidak menunggu waktu lama, akhirnya rekayasa babi ngepet yang disutradarai Ustaz Adam terbongkar.