Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Wahono Mendadak Jadi Perias Baju Adat Jokowi
18 Agustus 2017 20:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat khas Kalimantan Selatan (Kalsel) di acara HUT ke-72 RI di Istana Merdeka, Kamis (17/8) kemarin. Di balik penampilan Jokowi yang rapi dan gagah, ternyata ada seorang yang berperan penting yakni Wahono, Camat Angsana Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.
ADVERTISEMENT
Wahono bertugas untuk memasangkan pakaian adat Kalsel ke Jokowi. Wahono berbagi pengalamannya mendandani orang nomor 1 di Indonesia itu.
Awalnya Wahono datang ke Jakarta bukan untuk mendandani Jokowi. Dia datang untuk menghadiri acara Temu Karya Nasional. Namun pada tanggal 16 Agustus dia tiba-tiba mendapat telepon dari orang Istana dan diminta untuk memakaikan baju adat Jokowi.
Jokowi ingin pakaian yang dikenakannya sesuai dengan adat Kalsel, baik itu urutan pemakaian dan semua aksesorisnya. Agar tidak salah, Istana mencari orang Kalsel untuk membantu Jokowi dan terpilihlah Wahono.
"Yah ada senang karena kita tidak menyangka mau jadi memasangkan kainnya Pak Jokowi," kata Wahono saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Jumat (18/8).
Menurut Wahono, Jokowi pernah memakai baju adat Kalsel ketika berkunjung ke acara Pesta Laut di Pagatan, Tanah Bumbu April 2017 lalu. Kala itu, Jokowi sempat bilang kepada Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming untuk dibuatkan baju adat Kalsel warna merah.
ADVERTISEMENT
"Baju itu memang kiriman dari Pak Bupati Tanah Bumbu melalui ajudannya. Saya hanya ditugasi untuk membantu memasangkannya," kata Wahono.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (16/8), Wahono yang sedang menginap di hotel dijemput oleh ajudan Jokowi, Pradista Machdala. Dia dibawa ke Istana dan menginap di Wisma Negara.
"Dijemput malam-malam, soalnya kalau pagi nanti takut macet," ucap Wahono.
Pagi harinya Wahono sudah bersiap-siap. Dia bertemu dengan Jokowi dan berkenalan singkat. Wahono mulai memasangkan pakaian ke Jokowi, kemeja, kain tenun pagatan, sabuk dan laung atau penutup kepala.
Sambil merapikan pakaian, Wahono berbincang singkat dengan Jokowi. Wahono mengatakan, Jokowi ingin menampilkan keberagaman suku, agama dan adat lewat pakaian daerah. Jokowi juga mengucapkan terima kasih karena bisa menggunakan pakaian adat Kalsel untuk kedua kalinya.
ADVERTISEMENT
"Pak Presiden mau menampilkan keberagaman, kebhinekaan baik suku, agama adat istiadat termasuk dalam hal pakaian ada simbol keberagaman dimulai dari yang terkecil atau rumah tangga," katanya.
Setelah selesai, Wanono meminta foto bersama. Momen ini menurutnya akan menjadi kenangan yang berharga.
"Iya saya minta foto buat kenang-kenangan," ucapnya.
Wahono mengaku sempat gugup karena akan bertemu dengan Presiden. Dia sempat menghubungi keluarganya dan meminta dukungan.
"Saya kabari keluarga, ya memberikan semangat mental saja yah, namanya orang nomor 1 kan. Tapi ya Alhamdulillah bisa lancar," katanya.
Sebagai warga Kalsel, Wahono bangga karena Jokowi berkenan mengenakan pakaian adat Kalsel di acara HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Istana.
"Pak Bupati dan seluruh masyarakat Tanah Bumbu merasa senang dan bangga Bapak Presiden mau memakai pakaian adat Kalsel pada acara Nasional sehingga dapat memperkenalkan ke kancah nasional kain tenun khas Pagatan di tingkat nasional," katanya.
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, ajudan Bupati Tanah Bumbu, Hendro mengatakan Jokowi memang sudah berpesan kepada Bupati agar dibuatkan baju adat Kalsel sejak April lalu ketika Jokowi berkunjung ke acara Pesta Laut di Pagatan. Bupati lalu menugaskan Hendro mengurus semuanya, termasuk memilih tukang jahit dan mengantarkannya ke Istana.
"Baju adat Kalsel, kainnya khas Tanah Bumbu, kain tenun pagatan (daerah di Tanah Bumbu). Kain songketnya itu hasil tenunan bikinnya sebulan, dibikin khusus untuk Pak Jokowi," kata Hendro.