Cerita Warga Asal Jakarta Umrah Pakai Visa Transit, Habis Rp 20 Juta

30 April 2024 19:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, pada 26 Ramadan 1445 H atau 5 April 2024. Foto: Dok. gph.gov.sa
zoom-in-whitePerbesar
Salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, pada 26 Ramadan 1445 H atau 5 April 2024. Foto: Dok. gph.gov.sa
ADVERTISEMENT
Nurreza Rachman, warga asal Jakarta menjalankan ibadah umrah menggunakan visa transit. Dia menghabiskan dana sekitar Rp 20 juta untuk membiayai perjalanannya itu.
ADVERTISEMENT
"Ibadah umrah mandiri ini menggunakan fasilitas visa transit," kata Reza kepada kumparan, Selasa (30/4).
Reza berangkat bersama dengan 6 orang temannya yang berasal dari berbagai daerah yakni Bojonegoro, Kuningan, Temanggung, Bengkulu, Kendari, dan Garut. Mereka membeli tiket pesawat Saudi Airlines tanggal 29 Maret 2024 atau bertepatan dengan 19 Ramadan 1445 Hijriah dan kembali ke Jakarta, Minggu 7 April 2024. Jadi total perjalanan kurang lebih sekitar 10 hari.
"Penerbangan dengan rute Jakarta-Jeddah-Istanbul dengan Saudi Airlines. Dan kita melakukan ibadah umrahnya itu pada saat transit pulang," ucap Reza.
Tanggal 29 Maret Reza dan teman-temannya mendarat di Turki. Mereka berwisata selama 4 hari 3 malam. Setelah itu mereka kembali ke Indonesia dengan rute transit di Jeddah. Ada waktu transit selama 4 hari di Jeddah.
ADVERTISEMENT
"Karena tadi kami menggunakan visa transit, artinya kita sebetulnya punya tujuan destinasi utama yang kami pilih saat itu adalah ke Istanbul. Jadi kami Alhamdulillah tidak hanya mendapatkan pengalaman ibadah umrahnya saja, tapi kami juga dapat kesempatan untuk berkunjung ke negara tujuan yang memang kami gunakan dalam penerbangan, yakni ke Turki," jelas Reza.
Soal kendala, Reza mengaku tak mengalami hal itu. Sebab rencana perjalanan sudah disiapkan dengan sangat matang. "Dilakukan dengan riset mendalam. Itu Alhamdulillah kita bisa coba lalui dengan baik," katanya.
Reza sempat khawatir saat melalui pemeriksaan petugas Imigrasi di Indonesia soal keperluan transitnya itu. Namun karena tujuan akhir Turki, kekhawatirannya tidak terjadi.
"Mereka (Imigrasi) tidak sampai tanya atau bahkan tahu bahwa kita ingin melakukan proses ibadah umrah," ujar Reza.
ADVERTISEMENT
Hal berbeda dialami oleh teman-teman Reza. Menurutnya sejumlah temannya justru ditanya soal visa transit mereka.
"Karena visa transit ini masih relatif asing atau baru ya mungkin. Jadi petugas imigrasi juga beberapa kali mempertanyakan begitu keabsahan ataupun validasi dari visa tersebut," ucapnya.
Namun akhirnya mereka tetap diizinkan untuk melakukan umrah dengan visa tersebut. Sebab visa yang mereka pegang sesuai dengan aturan dan resmi.
"Pada akhirnya diperbolehkan juga begitu karena memang ini sesuatu yang legal, kan, gitu secara hukum," ujarnya.
Habis Rp 20 juta
Kelebihan umrah mandiri ini, kata Reza, biaya yang dikeluarkan lebih murah dibanding lewat travel umrah. Hanya saja Reza mengingatkan untuk memastikan keaslian visa dan mempersiapkan perjalanan dengan detail termasuk soal akomodasi dan konsumsi agar ibadah umrah berjalan dengan nyaman.
ADVERTISEMENT
"Perencanaan di awalnya total itu kurang dari Rp 20 juta. Kalau saya detailin menggunakan rincian, totalnya sekitar Rp 19,5 juta, yang di mana dari Rp 19,5 juta itu komponen terbesarnya tentu saja tiket pesawat, yang nominalnya mencapai Rp 11,5 juta atau sekitar 60% dari total biaya yang kemarin dikeluarkan," bebernya.
Kelebihan visa transit
Reza mengungkapkan dengan menggunakan visa transit dia mendapatkan sejumlah keuntungan. Misalnya gratis hotel 1 malam di daerah tempat transit yakni di Jeddah. Kedua mendapat jemputan gratis dari bandara ke hotel dan diskon naik kereta cepat.
"Kekurangannya visa transit ya durasinya aja yang terbatas, yakni 4 hari. Selebihnya manfaatnya sama mas dengan visa regular lainnya yang ada. Lalu kalo visa transit itu single entry, jadi kalo sekali dipake, nggak bisa dipake berkali-kali lagi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Umrah bisa dengan visa apa saja
Pemerintah Arab Saudi kini membolehkan jemaah dengan visa apa melakukan ibadah umrah. Menurut Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambary, sebenarnya aturan ini sudah cukup lama berlaku namun ia tak tahu detail kapan dimulainya.
"Pengumuman ini tidak membedakan dari negara mana pemegang visanya," kata Yusron kepada kumparan, Senin (29/4).
Menurut Yusron, informasi ini sebenarnya merupakan penegasan dari pengumuman Kementerian Haji Arab Saudi soal batas akhir berlakunya visa umrah yang akan jatuh pada 23 Mei nanti. Sebelumnya Arab Saudi juga sudah mengumumkan soal izin ini melalui unggahan X mereka pada 24 April lalu.
Pihak kementerian juga menekankan bahwa ibadah umrah bisa diakses oleh pemegang semua visa, termasuk visa pribadi, keluarga, transit, tenaga kerja, dan e-visa.
ADVERTISEMENT