Cerita Warga Kota Sukabumi saat Rumah Terendam Air Setinggi Dada Orang Dewasa

7 November 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keadaan rumah warga di Kampung Simpang RT 07/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, yang terdampak banjir. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keadaan rumah warga di Kampung Simpang RT 07/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, yang terdampak banjir. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya bencana banjir yang tersebar di 7 kecamatan di Kota Sukabumi, Selasa (5/11). Dari data kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi pada Selasa malam, ada 69 titik bencana yang didominasi banjir limpasan.
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak terparah banjir yakni Kampung Simpang RT 07/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Sungai Simpang yang melintasi kampung itu meluap saat hujan hingga membanjiri belasan rumah warga.
Warga menyebut air dengan cepat merendam rumah, membuat mereka panik sehingga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.
Salah satu warga bernama Herman (65) mengatakan hujan mulai turun sejak 15.00 WIB dan semakin membesar sekitar pukul 15.30 WIB sampai sore. Tepatnya sekitar 17.00 WIB air mulai masuk ke rumah, sehingga Herman beserta istri, anak serta cucunya menyelamatkan diri ke arah jalan. Hal serupa juga dilakukan tetangganya.
"Ketika meninggalkan rumah, air yang merendam rumah itu sebetis. Lalu saya kembali lagi ke rumah niatnya mau menyelamatkan barang-barang, tetapi air di dalam rumah sudah setinggi dada," kata Herman.
ADVERTISEMENT
Rumah yang rusak akibat bencana banjir yang terjadi di Kota Sukabumi. Foto: Dok. Istimewa
Ternyata banjir telah menjebol dinding belakang rumahnya yang membuat barang-barang hanyut terbawa arus Sungai Simpang. Sebab tepat di belakang rumahnya ada Sungai Simpang.
Posisi rumah Herman berada di pojok kampung, sehingga banyak barang-barang atau bagian dari rumah milik warga lain yang menumpuk di halaman rumahnya.
Setelah air surut pada waktu malam, Herman dan para tetangga memeriksa keadaan tempat tinggalnya. Perabotan dan barang-barang lainnya berpindah tempat dan tak sedikit yang rusak.
"Yang lenyap itu kulkas, mesin cuci, kompor dengan tabung gasnya dan pakaian punya saya, istri dan anak hanyut. Selama 45 tahun tinggal di sini baru kali ini mengalami kejadian ini. Biasanya kalau hujan tidak begini," kata Herman.
Kini Herman beserta keluarganya dan tetangganya mengungsi sementara waktu ke garasi yang tak terdampak banjir.
ADVERTISEMENT