Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Cerita Warga Metland Menteng yang Anaknya Terkena ISPA Imbas Aroma RDF Rorotan
20 Maret 2025 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Warga sekitar RDF (Refuse Derived Fuel) Rorotan, Jakarta Utara, mengeluhkan aroma busuk yang berasal dari proses pengujian pemusnahan sampah di RDF.
ADVERTISEMENT
Seorang warga Metland Menteng Cakung, Vina (41), mengaku aroma busuk tersebut dapat tercium hingga rumahnya yang berjarak 4 Km dari lokasi RDF. Kondisi tersebut mengakibatkan anaknya yang berusia 10 tahun mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Selain aroma busuk, kualitas udara sekitar RDF yang kurang baik karena tercampur zat kimia dari sisa pengolahan sampah.
“Iya sakit [ISPA] juga gitu. Kalau dari saya ini kan lokasi jaraknya tuh sebenarnya nggak sedekat sama Bapak tadi ya. Saya tuh di sekitar 4 kilo gitu. Baunya timbul tenggelam segala macam,” tutur Vina di RDF Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3).
“Nah jujur aja kondisi ini ya benar-benar bikin gampang anak-anak justru (sakit). Prinsipnya adalah tidak hanya buat masalah baunya, tapi juga kualitas udaranya sendiri gitu. Karena banyak zat kimia, banyak bakteri dan segala macam,” tambah dia.
Vina menceritakan, kualitas udara yang kurang baik membuat banyak anak di sekitar RDF Rorotan sering mengalami batuk dan pilek. Bahkan ada anak yang juga mengalami infeksi selaput mata.
ADVERTISEMENT
Dari data yang diterima kumparan, anak yang mengalami ISPA di sekitar RDF Rorotan berjumlah 13 anak. Sementara yang mengalami radang selaput mata berjumlah 3 anak. Rata-rata usia anak tersebut mulai dari 1-10 tahun. Meskipun begitu, masih ada anak-anak yang mengalami infeksi dan belum terdata.
“Tadi ada belasan anak sudah lapor, terus sekitar hampir 10 sih, tapi yang kena masalah selaput mata. Dan ini semua ya dampak langsung dan itu yang terlaporkan. Saya yakin yang tidak terlaporkan lebih banyak lagi,” ujar Vina.
Pada hari yang sama, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung langsung mengecek lokasi RDF Rorotan dan berdiskusi bersama para warga sekitar yang terdampak.
Pramono mengatakan, akan bertanggung jawab terhadap warga dan anak-anak yang mengalami infeksi dari limbah udara yang dihasilkan RDF Rorotan.
ADVERTISEMENT
“Saya putuskan, siapa pun baik itu anak umur berapa pun, termasuk dewasa dan sebagainya, yang sekarang ini terdampak karena kemarin, kesalahan kami dan saya sudah minta maaf untuk itu, maka pemerintah Jakarta bertanggung jawab untuk kesehatannya,” kata Pramono di lokasi yang sama.
Dia juga akan memasang pemantau kesehatan udara di sekitar rumah warga yang berjarak radius 4-5 KM dari lokasi RDF. Guna mengetahui penyebab infeksi tersebut berasal dari komisioning atau asap kendaraan di sekitar.
“Dan tadi dengan warga, kami sepakat bahwa di sekitar 4-5 kilo dari tempat ini dipasang pemantau kesehatan udara. Kualitasnya. Tentunya kita bisa membandingkan kualitas udara yang karena dampak dari RDF ini atau kualitas udara yang memang karena asap mobil, motor, dan sebagainya,” ujar dia.
ADVERTISEMENT