Cerita Warga Saat Gunung Sinabung Erupsi: Seperti Kota Mati, Semua Tutup Pintu

10 Agustus 2020 19:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu vulkanik dari letusan Gunung berapi Sinabung, Karo, Sumatera Utara. Foto: Gilbert Sembiring via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Abu vulkanik dari letusan Gunung berapi Sinabung, Karo, Sumatera Utara. Foto: Gilbert Sembiring via REUTERS
ADVERTISEMENT
Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, erupsi sebanyak dua kali, pada Senin (10/8). Dampak material vulkaniknya dirasakan langsung masyarakat sekitar. Mulai dari hujan pasir, langit gelap gulita, hingga hujan abu vulkanik.
ADVERTISEMENT
Eka, warga Kecamatan Berastagi, mengatakan saat hujan debu, warga lari ke rumah menutup pintu demi menghindari paparan abu vulkanik.
“Suasana (Berastagi) sudah kayak kota mati, (warga) tutup pintu semua,” ujar Eka kepada wartawan.
Sinabung saat erupsi Senin (10/8). Foto: Dok. Istimewa
Hujan debu, kata Eka, terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Getaran erupsi Sinabung memang tidak terasa, namun hujan debu yang terjadi cukup tebal.
“Di Kecamatan Berastagi memang enggak terasa getarannya, tapi anginnya kencang kali. Dia datang bersama abu (vulkanik) yang besar dan hitam,” ujar Eka.
Eka menjelaskan saat peristiwa terjadi rumahnya tidak begitu terdampak erupsi karena cukup jauh dari Sinabung, yakni berjarak 12 km. Keadaan mencekam terjadi di daerah di Kecamatan Naman Teran yang langitnya gelap gulita. Sementara itu, di dekat pemandian air panas di Kecamatan Berastagi terjadi hujan pasir.
ADVERTISEMENT
“Di pemandian air panas masih turun (hujan pasir),’’ ujar Eka.
Sinabung saat erupsi Senin (10/8). Foto: Dok. Istimewa
Eka menuturkan, hujan debu mulai reda sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah itu warga mulai membersihkan debu yang menempel di rumahnya.
Erupsi Gunung Sinabung hari ini terjadi dua kali dalam rentang waktu berselang satu jam.
“Erupsi yang pertama pukul 10.16 WIB dengan tinggi kolom 5.000 meter dan yang kedua terjadi pukul 11.17 WIB dengan tinggi kolom 2.000 meter, (keduanya) mengarah ke timur dan tenggara,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra kepada wartawan.
Kondisi Gunung Sinabung pada Rabu (12/6). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Armen mengatakan abu vulkanik yang terlontar cukup tebal dengan warna cokelat dan kehitaman, yang mengarah ke Kecamatan Berastagi.
Terpisah, Plt Kepala BPBD Kabupeten Karo Natanail Perangin-angin mengatakan debu vulkanik sudah mulai reda sekitar pukul 12.30. Saat ini timnya sedang bergerak membersihkan fasilitas umum di daerah yang terpapar debu vulkanik.
ADVERTISEMENT
“Ada tiga daerah, yakni (Kecamatan) Namenteran, Merdeka, dan Berastagi,” ujar Natanail.
Nathanaiul juga menjelaskan beberapa desa juga mengalami hujan pasir, dia mengimbau semuanya tidak panik dan tetap mengikuti arahan dari petugas.
“Ketebalan debu erupsi 3-4 sentimeter. Imbauan kita ke warga tetap tenang dan jauhi zona larangan,” ujar Natanail.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona