Cerita Warga Saat Kebakaran Depo Plumpang: Dengar Ledakan, Bau Bensin Menyengat

4 Maret 2023 20:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susanto, korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Susanto, korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suara ledakan seketika membangunkan Susanto yang sedang bersantai. Siapa sangka, ledakan itu rupanya berasal dari Depo Pertamina Plumpang yang hanya berjarak 100 meter dari rumahnya.
ADVERTISEMENT
"Awalnya pas kita belum keluar rumah itu kedengaran seperti geledek itu, itu juga sempet kaget, kayak geluduk gitu. Ternyata bukan geluduk, ledakan tangki itu," kata Susanto, Sabtu (4/3).
Menyusul ledakan, bau bensin yang amat menyengat langsung menyeruak ke dalam hidungnya. Suara riuh warga berlarian juga terdengar di depan rumah pria paruh baya itu.
Dia lantas langsung menarik istri dan anaknya. Pintu langsung ditutup rapat, Susanto dan keluarganya langsung bergegas melarikan diri.
"Bau bensin semakin kuat semakin nyengat, akhirnya saya bilang, 'kita keluar semua'," ujarnya.
Bersama warga yang lain, Susanto langsung menuju Kantor Kelurahan Tugu yang berjarak sekitar 500 meter. Setibanya di sana, ledakan kedua menyusul dengan api yang tiba-tiba membesar.
ADVERTISEMENT
"Terus denger ledakan itu baru muncul api, abis itu api merambatnya udah kenceng banget, langsung melebar," tutur dia.
Setibanya di sana, Susanto dihasut oleh seorang warga untuk mengambil motornya. Dia pun nekat menerobos tebalnya asap dan bau bensin yang menyesakkan.
"Orang saya bawa motor sampe mau jatuh kayak orang mabuk cium aromanya itu," ucap Susanto.
Beruntung, semua keluarganya berhasil selamat. Setelah api padam, Susanto sempat mengecek rumahnya yang selamat padahal tetangganya luluh lantak.
"Alhamdulillah rumah kita enggak kena, cuma depan kita sebelah semua abis. tetangga kita sebelah kanan agak depan juga abis," katanya.
Namun, situasi yang menurutnya belum kondusif, Susanto dan keluarga terpaksa mengungsi sementara di Kantor PMI Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT