Cerita Warga Saat Yudo Ngamuk di Klinik Gigi Kebayoran Baru: Semua Diludahin

14 April 2023 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampang Yudo Andreawan usai ditangkap polisi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tampang Yudo Andreawan usai ditangkap polisi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sosok Yudo Andreawan viral di media sosial usai mengamuk di Stasiun Manggarai. Itu ternyata bukan amukan pertama Yudo. Dia mengaku pernah membuat onar di sebuah klinik gigi di Kebayoran Lama karena masalah percintaan.
ADVERTISEMENT
kumparan mendatangi klinik gigi tersebut. Seorang pedagang kelapa ijo yang berlokasi di sebelah klinik tersebut membenarkan Yudo pernah mengamuk.
Pria yang bernama Oji itu bilang akibat mengamuk di klinik tersebut, Yudo langsung diamankan polisi.
"Polsek, ada reserse ada polisi juga. Diborgol," ujar Oji kepada, Jumat (14/3).
Tak hanya Oji yang menyaksikan itu. Seorang sopir bajaj bernama Mul juga mengetahuinya. Sebab Yudo berteriak-teriak sehingga mengundang perhatian warga sekitar.
"Ngamuknya si enggak tahu. Orangnya udah teriak-teriak jadi masalahnya apa kita enggak tahu," ujar Mul.
Yudo masih mengamuk saat polisi datang untuk mengamankannya. Dia bahkan sempat meludahi semua orang.
"Sampe diludah-ludahin semua. Yang diludahin banyak banget pueh, pueh, pueh [mencontohkan gaya Yudo meludahi]," ucap Mul.
ADVERTISEMENT
"Suami dokternya aja sampai diludahin pueh, pueh, pueh [mencontohkan meludah]. 'ayo pukul-pukul' [mencontoh ucapan Yudo]," sambungnya.
Akibat ulahnya itu, Yudo sempat dibogem warga yang berusaha melerai. Mereka tersulut emosi karena aksi Yudo itu.
"Teman saya itu diludahin. Lagi misahin 'lu jangan ribut di sini', eh diludahin. Jadi ditabok sama yang diludahin," ujar Oji.

Pengakuan Yudo

Yudo mengaku mengenal seorang perempuan dokter gigi di klinik tersebut. Ia tahu perempuan itu sejak SMP saat masih di Bontang dan menyukainya.
Setelah lost contact cukup lama, akhirnya ia mengetahui keberadaan dokter gigi tersebut. Yudo lalu membuat reservasi di klinik gigi itu agar bisa bertemu dengan perempuan tersebut.
"Karena aku tahu kerja dia di mana berkat skillku sebagai pengacara kan gampang cari orang. Oh dia kerja di klinik di Kebayoran Baru. Aku buat reservasi dulu dan ingin scalling gigi. Karena ada sesuatu di Bontang, saya reschedule minggu depan. Nah kejadian ngamuk (di klinik) itu minggu depannya," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya ketemu itu tiba-tiba ketakutan. Mungkin karena di-DM itu dia bilang serius mau deketin, mau ajak nikah dan sebagainya. Harusnya dia nangani saya sebagai klien dokter gigi saya enggak dilayani dengan alasan sudah resign. Saya enggak terima dong, sejak kapan dikasih tahunya dadakan," sambungnya.
Di situlah ia ngamuk. Barang-barang klinik dibanting. Pegawai di sana pun berusaha menenangkan.
"Saya cek kan reservasi jadwalnya ada. Pokoknya pegawai klinik ngomongnya gitu, aku ngamuk aku banting barangnya. Terus aku bilang aku mau nomor dokter itu, aku mau ngobrol sebentar saja. Enggak dikasih dengan alasan SOP. Jangan ngomong SOP lah aku kan S2 hukum, enggak mungkinlah. Aku sudah ngomong aku teman SMP-nya. Petugas balikin balikin, kalau teman SMP punya dong nomornya," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Udah gitu aku mangkel ambil barang, aku banting banting aja. Kasih enggak nomor hapenya, aku banting banting barang. Enggak dikasih aku makin ngamuk akhirnya mereka panggil polisi depan diajak ngobrol baik baik. Aku jelasin, aku di sini mau scalling sama dokter itu. Semacam wanprestasi dia takut enggak mau ketemu tapi enggak ada yang ngomong dia takut, dia mau resign," imbuh Yudo.
Ia pun diamankan polisi. Kasus itu berakhir damai dengan membuat surat pernyataan dan ganti rugi.

Ditangkap Polisi

Yudo kini harus kembali berurusan dengan polisi. Kali ini terkait dengan penganiayaan di mal kawasan Tanah Abang pada Januari lalu.
"Ya, jadi di bulan 1 (Januari) memang sudah ada laporan juga terkait (Pasal) 335/351," ujar Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Yuliansyah saat dikonfirmasi, Jumat (14/4).
ADVERTISEMENT
Dalam laporan polisi yang dilayangkan, korban mengaku mengalami sejumlah tindakan penganiayaan.
"Ditampar, ditendang, dicakar, dilempar gelas, diludahin. (Korban) berdua," katanya.