Cerita Warga soal Gelapnya Gang Venus: Dulu Siang-Malam Enggak Ketahuan

23 Maret 2023 16:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi gang Venus, Jakarta, Kamis (23/3/2023).  Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi gang Venus, Jakarta, Kamis (23/3/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Gang Venus di Kelurahan Jembatan Besi, Jakarta Barat, terkenal karena kawasannya yang tak terpapar sinar matahari, sehingga warga sulit saat menjemur pakaian. Namun kini kondisi tersebut hanya jadi cerita.
ADVERTISEMENT
Menurut cerita Bapak Njay alias Katmawijaya (50), pemilik warung yang sejak lahir hingga sekarang di Gang Venus, mengatakan dahulu sebagian besar wilayah Gang Venus gelap gulita. Tak peduli siang atau malam, lampu rumah warga harus terus menyala untuk menerangi area rumah yang tak terpapar sinar matahari.
Pak Njay mengatakan, hal tersebut terjadi di warga RW 3. Dirinya yang berada di RW 4 mengaku hanya merasa gelap gulita ketika dahulu listrik belum masuk ke sana, yakni sebelum tahun 1979.
Kondisi gang Venus, Jakarta, Kamis (23/3/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Belum ada lampu, belum ada listrik. Tahun 1979 mulai ada. Sekarang mah udah aman," cerita Njay.
"RW 3, sekarang mah sudah enggak. Cuma sudah terang. Sudah enak, pada 3 lantai semua di situ," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Njay mengatakan, kebakaran yang terjadi saat pandemi COVID-19 tahun 2021 yang mengubah situasi tersebut.
"Itu (RW 3) dulu yang gelap. Dulu siang malam enggak ketahuan, nyalain lampu. Terus kebakaran pas COVID 2021. Pas dibangun, sama orang kelurahan enggak boleh dirapetin, harus ada sinar matahari. Dimundurin. Sekarang mah terang, motor bisa masuk," ceritanya.
Kondisi gang Venus, Jakarta, Kamis (23/3/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Selain gelap gulita, Njay juga mengakui kawasan itu sering ditimpa musibah kebakaran. Paling besar terjadi tahun 1982, kebakaran pabrik yang saat ini lokasinya berdiri kantor kelurahan.
"Kan kejadian dua kali kebakaran. Dua kali kebakaran. Itu tadinya pabrik. Dari pabrik, diganti uang buat pembangunan. Sekarang pabriknya jadi kelurahan. (Saat) kebakaran tahun 82. Kelurahannya belum lama itu," cerita Njay kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian dirinya mengaku bahwa betah tinggal di sana.
"Ya senangnya di sini ngumpul, orang banten semua. Dukanya, pas lagi kebakaran gitu," lanjutnya.
Kondisi gang Venus, Jakarta, Kamis (23/3/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Hal tersebut pun senada dengan dua warga lainnya yang dijumpai kumparan. Mereka mengaku, warga Gang Venus sangat guyub (kekeluargaan), sehingga tak buat mereka ragu untuk membuat usaha.
"Menyenangkannya, iya di sini kayak saudara semua. Enggak gue-gue, lu-lu gitu. Kalau ada apa-apa guyub," cerita Ibu Nining yang temukan jodohnya di Gang Venus.
"Habis kalau ke tempat lain kita mikirnya enggak bisa usaha. Kalau di sini kan kita sudah biasa. Karena sudah betah. Ya nyaman mah nyaman, cuma perasaan enggak enak kalau di kampung orang," cerita Suhana (56), warga RT 2/RW 3 yang sejak lahir tinggal di Gang Venus.
ADVERTISEMENT