Cerita Warga yang Ikut Salat Idul Adha di Masjid Al Azhar Hari Ini

16 Juni 2024 9:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 1445 H di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 1445 H di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Agung Al Azhar menggelar salat Idul Adha pada hari ini, Minggu (16/6). Salat Id ini lebih cepat sehari dari yang ditetapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil sesuai dengan penetapan Idul Adha oleh Arab Saudi, yang menandai Hari Raya Kurban jatuh pada tanggal 16 Juni.
Keputusan ini menarik ribuan jemaah yang lebih memilih untuk mengikuti kalender hijriah yang ditetapkan negara Timur Tengah tersebut.
Putra, seorang jemaah berusia 28 tahun asal Ciracas, menjelaskan alasannya datang ke Masjid Agung Al Azhar pagi ini.
"Karena yang gelar salat Idul Adha di sini doang, mas," kata Putra.
Sejumlah umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 1445 H di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menurut Putra, perbedaan waktu pelaksanaan salat Idul Adha tidak menjadi masalah besar baginya. Ia menekankan pentingnya toleransi dalam keberagaman keyakinan di Indonesia, termasuk di kalangan umat Islam.
"Kita beribadah dengan khusyuk. Karena Indonesia ini kan menganut moderasi beragama ya. Harapannya ya biar semua sesuai kembali ke keyakinan masing-masing. Saling toleransi. Saling tenggang rasa satu sama lain," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sukoco, warga Cibubur berusia 38 tahun, juga memilih untuk salat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar hari ini. Ia berangkat dari rumahnya sejak pukul 05.20 pagi.
"Pernah ke sini salat. Cuma, memang lihat dari Instagram bahwa di sini menyelenggarakan salat tanggal 16 ini. Sesuai sama di Arafah, di Arab," ucap Sukoco.
Sejumlah umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 1445 H di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menanggapi perbedaan penetapan hari raya, Sukoco menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa.
"Kan ada yang berpendapat rukyatul hilalnya harus 1 mathla, ada yang... tiap negara beda-beda, kalau kita sama-sama enak aja, sama-sama menghargai aja sih," ucap dia.
Perbedaan penetapan hari besar Islam ini memang kerap terjadi di Indonesia, namun hal ini biasanya disikapi dengan penuh toleransi oleh masyarakat. Banyak yang memahami bahwa setiap orang memiliki keyakinan dan interpretasi masing-masing mengenai penanggalan hijriah.
ADVERTISEMENT