Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Sebanyak 93 mahasiswa asal Indonesia masih terisolasi di Wuhan , China, akibat wabah virus corona. Di sana mereka tak bisa bergerak leluasa karena Wuhan sudah mendapat cap merah atau daerah berbahaya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah RI pun sudah memberikan bantuan logistik ke Wuhan. Sebab, persediaan mereka sudah mulai menepis.
Kondisi Wuhan yang bak kota hantu, selain karena virus corona, juga sedang masa libur Imlek. Namun menariknya, warga di Wuhan saling menyemangati satu sama lain.
Cerita datang dari salah satu mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, Ayu Larasati. Ia membagikan sebuah video di akun Instagramnya tentang warga di Wuhan yang saling berteriak 'Jiayou' atau 'Semangat' dari tempat tinggal mereka.
"Saya denger teriakan itu kemarin malam (27 Januari). Merinding," ujar Ayu saat dihubungi, Selasa, (28/1).
Ayu mengaku kaget saat hampir seluruh warga kota Wuhan saling berteriak menyemangati. Apalagi di tengah kondisi lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat virus corona.
ADVERTISEMENT
"Merinding campur haru. Enggak nyangka aja ternyata kita bisa saling kasih semangat lewat teriakan itu. Bener-bener rame, banyak banget yang teriak jiayou," jelas mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Ayu memposting teriakan memberi semangat yang bersahutan itu di akun Instagramnya.
"MasyaAllah, terharu sekali malam ini. Tepat pukul 21:15 gasengaja buka jendela, banyak banget teriakan dari masyarakat Wuhan yg bilang "武汉加油!" (Wuhan jiayou!) Yang artinya "Semangat Wuhan!" Seketika merinding, campur haru :')))," tulis Ayu.
.