Chad Darurat Pangan sampai Minta Bantuan Warga Internasional

3 Juni 2022 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang ibu mengasuh anaknya di ruang pemulihan pasien gizi buruk di unit gizi yang dikelola ALIMA di rumah sakit Tchad/Chine di N'djamena, Chad pada Jumat (13/5/2022). Foto: ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu mengasuh anaknya di ruang pemulihan pasien gizi buruk di unit gizi yang dikelola ALIMA di rumah sakit Tchad/Chine di N'djamena, Chad pada Jumat (13/5/2022). Foto: ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP
ADVERTISEMENT
Chad pada Kamis (2/5/2022) mengumumkan negaranya tengah mengalami krisis pangan darurat dan mendesak bantuan dari masyarakat internasional. Chad tergolong dalam negara miskin di dunia yang letaknya secara geografis terkurung di daratan.
ADVERTISEMENT
"Menyusul memburuknya situasi pangan dan gizi secara terus-menerus tahun ini dan dengan mempertimbangkan meningkatnya risiko terhadap populasi jika tidak ada bantuan kemanusiaan diberikan, dekrit ini menyatakan darurat pangan," bunyi sebuah dokumen yang ditandatangani oleh kepala junta militer yang memimpin Chad, dilansir dari AFP.
"Pemerintah meminta semua aktor nasional dan mitra internasional untuk membantu masyarakat (Chad)," sambung isi dokumen tersebut.
Seorang bayi mengalami kondisi gizi buruk di rumah sakit Tchad/Chine di N'djamena, Chad pada Jumat (13/5/2022). Foto: Andrew CABALLERO-REYNOLDS/AFP
Permohonan bantuan itu disuarakan sebelum pertemuan antara pemimpin Uni Afrika dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas pasokan biji-bijian yang terhambat, imbas dari serangan militer Rusia ke Ukraina.
"Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (3/6/2022) akan menerima Presiden Senegal Macky Sall, yang memimpin Uni Afrika, untuk membahas membebaskan stok sereal dan pupuk, hambatan yang terutama mempengaruhi negara-negara Afrika," kata pihak kantor Sall.
ADVERTISEMENT
Serangan militer Rusia ke Ukraina dan sanksi Barat terhadap Moskow telah mengganggu pengiriman gandum dan komoditas lainnya dari kedua negara. Sekitar 30 persen pasokan gandum dunia berasal dari Ukraina dan Rusia, sehingga dunia terancam akan mengalami krisis pangan global akibat dari perang ini.
Seorang bayi mengalami kondisi gizi buruk di rumah sakit Tchad/Chine di N'djamena, Chad pada Jumat (13/5/2022). Foto: ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP
Situasi ini pun semakin berdampak kepada Chad, sebab lonjakan harga pangan yang semakin mahal telah terjadi di Afrika sejak musim semi Arab pada 2011 dan imbas dari kerusuhan pangan di wilayah itu pada 2008 silam.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah memperingatkan sekitar 5,5 juta penduduk di Chad akan membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini. Selain itu, Program Pangan Dunia pada Maret silam memperkirakan ada sekitar 2,1 juta penduduk Chad rawan mengalami kekurangan pangan selama musim paceklik yang dimulai pada Juni.
ADVERTISEMENT