Chappy Hakim Bicara Urgensi Pembelian 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis

17 Februari 2022 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks KSAU Marsekal (Purn) TNI Chappy Hakim menyampaikan pendapatnya terkait urgensi pembelian 42 unit pesawat jet tempur Rafale asal Prancis oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Chappy mengatakan, penguatan sistem pertahanan udara jadi faktor utama kenapa Kemenhan membeli pesawat itu untuk memperkuat sistem alutsista di tiga matra TNI baik AD, TNI AU dan TNI AL.
"Sistem pertahanan udara yang merupakan bagian integral dari sistem nasional security dan pertahanan negara. Dengan demikian proses pengadaan pesawat terbang tempur pada hakikatnya sebuah upaya meningkatkan kemampuan sistem pertahanan udara nasional," ujar Chappy dalam diskusi Pusat Studi Air Power Indonesia bertajuk Menyongsong Pesawat Rafale yang digelar secara virtual Kamis (17/2).
Chappy menilai, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi negara terutama Indonesia untuk memperkuat sistem alutsistanya. Sebab banyaknya perusahaan alutsista melakukan diskon besar-besar saat ini.
"Sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli pesawat fighter jet aircraf. Seluruh pabrik pesawat terbang tempur di permukaan bumi ini memang tengah cuci gudang alias menjual obral produknya," ucap Chappy.
ADVERTISEMENT
"Dengan demikian kesimpulan kecil ini mungkin sudah akan menjawab pertanyaan tentang urgensi dan alasan di balik pembelian 42 Rafale dari Prancis. Membeli barang bermerek di saat yang tepat yaitu ketika toko-toko memasang iklan atau berada di tengah musim sale," tambah dia.
Sebuah jet tempur Rafale mendarat di kapal induk Prancis Charles-de-Gaulle di lepas pantai Toulon, Prancis selatan, pada 5 Juni 2021. Foto: NICOLAS TUCAT / AFP
Chappy yang kini menjadi pengamat penerbangan menuturkan, harus dipahami urusan pertahanan udara pesawat terbang hanya salah satu sub sistem saja. Sebab masih ada sebuah sistem besar bernama sistem pertahanan udara.
"Dalam hal ini unsur pesawat terbang tempur sekali lagi hanya merupakan salah satu saja dari sub-sub sistem pertahanan udara nasional lainnya," kata Chappy.
"Jadi apabila kita memang sedang mengupayakan meningkatkan kemampuan sistem pertahanan udara kita, masih ada masalah yang lebih urgent dari pengadaan pesawat terbang tempur baru," tutupnya.
Infografik RI Borong 42 Jet Tempur Rafale. Foto: kumparan
Menhan Prabowo Subianto memutuskan memborong 42 unit pesawat jet tempur Rafale. Enam di antaranya telah resmi diakuisisi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan 36 jet tempur Rafale lainnya diklaim akan segera menyusul dalam waktu dekat.
Enam unit Rafale dibeli Indonesia melalui penandatanganan yang dilakukan Kemhan dengan pihak Dassault Aviation di Jakarta.