Charoen Pokphand Resmikan Closed House Teaching Farm di USU Medan

3 Juli 2023 15:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian Hibah Teaching Farm Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Hibah Teaching Farm Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk meresmikan teaching farm berupa kandang ayam modern dengan sistem tertutup, "closed house", di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Selasa (27/6). Kandang ayam ini dibangun untuk menunjang proses praktikum, magang, hingga tempat penelitian bagi dosen/mahasiswa Fakultas Peternakan USU.
ADVERTISEMENT
Dengan teaching farm, transfer pengetahuan dan teknologi closed house yang sedang dibutuhkan di industri peternakan bisa terjadi. Mahasiswa bisa mendapatkan exposure budidaya dengan teknologi baru dan berbagai penelitian perilaku ayam (yang bersifat non-invasive) untuk mengembangkan berbagai kajian ilmiah dan mengoptimalisasi budidaya serta gambaran miniatur dunia usaha.
Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia, Tjiu Thomas Effendy. Foto: Dok. Istimewa
Dalam kesempatan ini, Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia, Tjiu Thomas Effendy, berharap closed house ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Sebab, kata dia, kandang modern saat ini sudah bukan murni perunggasan sehingga bisa dikolaborasikan dengan fakultas lain seperti Fakultas Teknik.
"Selain tempat belajar, closed house ini juga bisa menghasilkan, di mana hasil tersebut dapat dimanfaatkan untuk kemajuan fakultas, khususnya jurusan peternakan yang diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa membangun kandang riset sendiri dari hasil pemeliharaan agar dapat melakukan riset yang menghasilkan inovasi-inovasi baru," kata Tjiu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rektor USU, Muryanto Amin, menyambut positif hibah kandang modern ini. Ia berharap kerja sama yang dijalin dengan Charoen Pokphand ini bisa membantu USU menjalankan tridarma perguruan tinggi, khususnya setelah USU berubah menjadi PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).
"Saat ini, universitas dituntut melaksanakan pendidikan sekaligus menghasilkan income generate yang salah satunya dari pemanfaatan aset, dan untuk mengubah mindset, universitas masuk ke dunia bisnis perlu kolaborasi dengan industri dan dukungan dari praktisi," ucap Muryanto.
Peresmian Hibah Teaching Farm Foto: Dok. Istimewa
Kerja sama ini adalah salah satu proses riset dan experience yang pengelolaannya dilakukan oleh mahasiswa dan dosen. Sebab pemeliharaan closed house ini sudah menggunakan teknologi yang digunakan di dunia industri. Kerja sama ini, mencakup bidang pengembangan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan bisnis, hingga aspek-aspek lain yang bisa diperluas dalam masa kerja sama selama lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman yang hadir mewakili Wali Kota Medan Bobby Nasution, menyebut pihaknya menyambut baik kerja sama ini. Ia berharap penelitian di closed house bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang sama baiknya namun harga produksi lebih murah sehingga bisa diterapkan bagi pelaku peternakan saat ini.
"Kami sangat mendukung karena dengan keterbatasan lahan dan kepadatan penduduk kota, khususnya Kota Medan, kandang ini sangat dibutuhkan karena dapat menekan biaya produksi di mana ayam potong diproduksi di Medan, dikonsumsi di Medan, sehingga dapat menurunkan tingkat inflasi," ungkap Wiriya.
Peresmian Hibah Teaching Farm Foto: Dok. Istimewa
Peresmian kandang ayam closed house ini adalah lanjutan dari kerja sama yang ditanda tangani pada 25 Agustus 2022 lalu. Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumut, Lies Handayani Siregar; Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu; serta civitas akademik USU dan tamu-tamu undangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan beri acara serah terima hibah ini dilakukan oleh Regional Head North Sumatera Charoen Pokphand, Bambang Sutrasni, dan Dekan Fakultas Pertanian USU, Tavi Supriana. Dalam acara itu juga dilakukan pemberian beasiswa yang diserahkan oleh Sekjen Charoen Pokphand Foundation Indonesia, Andi Magdalena Siadari.