news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Charta Politika: Kepuasan Masyarakat pada Pemerintah Turun 4,9% karena Harga BBM

22 September 2022 18:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Foto: KIP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Foto: KIP
ADVERTISEMENT
Charta Politika merilis survei terbaru di September 2022 terkait kepuasan masyarakat pemerintah pascakenaikan harga BBM bersubsidi. Menurut temuan survei, kepuasan pada pemerintah nampak turun hingga 4,9% dari Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Survei pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di September mencapai 63,5%. Sementara yang tidak puas 34,3% dan tidak tahu 2,3%.
Sedangkan pada Juni lalu, kepuasan masyarakat terhadap pemerintah mencapai 68,4% dan tidak puas 30%, serta lainnya tidak tahu.
"Ketika kepuasan publik masih di atas 60%, minimal rapor masih dinyatakan biru. Kalau ada kecenderungan di bawah 60%, ya rapornya bisa dikatakan merah," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam pemaparan survei secara virtual, Kamis (22/9).
"Dari survei yang kita lakukan, kepuasan terhadap kinerja Jokowi masih 63,5%. Jadi angka kepuasan itu penjumlahan dari angka sangat puas sebesar 9,7% dengan menyatakan cukup puas 53,8%. Sedangkan yang tidak puas 34,3%," imbuh dia.
Survei pada pemerintahan Jokowi-Mar'uf di September. Foto: Charta Politika
Menurut Yunarto, kepuasan Jokowi mencapai 70% pada Februari 2020. Sejak itu kepuasan sempat turun hingga 58,8% pada Mei 2020, kemudian fluktuatif.
ADVERTISEMENT
Jokowi meraih puncak kepuasan pada Januari 2022 mencapai 71,7%. Namun, kepuasan masyarakat terus menurun. Adapun penurunan terlihat jelas dari Juni ke September 2022, pasca pemerintah menaikkan harga BBM.
"Terjadilah sebuah keputusan penyesuaian harga BBM, kita tahu kebijakan itu akan dihindari pemerintahan negara mana pun. Tapi kita tahu terkait dengan keterbatasan APBN, kemudian subsidi menyasar kelompok yang tidak tepat maka efeknya akan berpengaruh terhadap semua lapisan," terang Yunarto.
"Kita coba uji dengan data hanya beberapa hari setelah keputusan naiknya BBM, angkanya terjadi penurunan di angka 63,5%. Turun 4,9% dibandingkan sebelumnya. Menurut saya ini lampu kuning bagi pemerintah. Artinya ada beberapa hal yang harus tersosialisasi dengan baik, tapi di sisi lain ini masih dalam rapor biru [di atas 60%]," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Charta Politika menggelar survei tatap muka pada 6-13 September 2022. Sebanyak 1.220 responden dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error sebesar 2.82%.