Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
China Ajak RI Jaga Kepentingan Negara di Tengah Perang Tarif Trump
18 April 2025 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Indonesia dan China merayakan 75 tahun hubungan diplomasi. Acara peringatan digelar meriah oleh Kedutaan Besar China di Jakarta, Kamis (17/4).
ADVERTISEMENT
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan China, Yìyǒngjūn Jìnxíngqú (Mars Para Sukarelawan).
Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, mengatakan hubungan kedua negara dapat terjalin hingga 75 tahun terlepas dari tantangan yang dihadapi karena sejumlah faktor.
"Pertama, memperdalam rasa saling percaya dan memperkuat fondasi strategis. Kedua negara berpedoman pada diplomasi yang dipimpin kepala negara. Presiden Prabowo telah dua kali mengunjungi China. Kedua presiden memiliki konsensus yang sangat penting dalam memperdalam kemitraan strategis komprehensif dan membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama yang memiliki pengaruh di kawasan dan global," kata Wang di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (17/4).
Wang kemudian menyinggung kemitraan yang telah dijalin Indonesia-China, di antaranya dialog two plus two menteri pertahanan yang rencananya akan digelar minggu depan.
ADVERTISEMENT
"Semua ini memberikan jaminan politik yang kuat untuk hubungan bilateral," ujarnya.
Wang juga menyinggung perang tarif dagang yang menggemparkan dunia akhir-akhir ini.
Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif dagang kepada hampir semua negara, termasuk Indonesia dan China -- Indonesia dikenakan tarif 32%, sementara Trump terus meningkatkan tarif ke China yang kini mencapai 245%.
"Kedua negara bekerja sama dengan erat dalam isu internasional dan kawasan untuk menjaga kepentingan bersama di Global South. Sejumlah negara yang didorong kepentingan sepihak menggunakan tarif sebagai senjata untuk mengejar kepentingan pribadi, secara terang-terangan melanggar aturan WTO, merusak sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dan mengganggu tatanan ekonomi global," ungkapnya.
"China siap berdiri bersama Indonesia untuk menjaga hak dan kepentingan sah kami dan komunitas internasional," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Wang mengungkapkan perdagangan bilateral Indonesia-China mencapai USD 147,8 miliar, tumbuh 6,1% tahun lalu. China juga menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 12 tahun berturut-turut.
"Merek kendaraan listrik China seperti BYD, Wuling, dan Chery sangat populer di sini, membantu transisi energi hijau Indonesia," tuturnya.
Wang juga mengatakan hubungan masyarakat kedua negara semakin dekat. Ini terlihat dari jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1,4 juta orang pada 2024.
"Sebagai anggota utama Global South dan negara ekonomi berkembang, China dan Indonesia berpegang teguh pada 5 prinsip hidup berdampingan secara damai sembari mempromosikan Spirit Bandung, spirit persatuan, persahabatan, dan kerja sama," ujarnya.
"Mari kita jadikan peringatan 75 tahun ini sebagai titik awal baru dan membuka lembaran baru dalam masa depan bersama kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT