China Akan Bantu Rekonstruksi Gaza Usai Perang

11 Maret 2025 15:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menjamu Mahmoud al-Aloul serta Mussa Abu Marzuk anggota senior gerakan Islam Palestina, Hamas, di Wisma Negara Diaoy, Beijing, China, Selasa (23/7/2024). Foto: PEDRO PARDO/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menjamu Mahmoud al-Aloul serta Mussa Abu Marzuk anggota senior gerakan Islam Palestina, Hamas, di Wisma Negara Diaoy, Beijing, China, Selasa (23/7/2024). Foto: PEDRO PARDO/AFP
ADVERTISEMENT
China menyatakan akan membangun kembali Gaza yang dibombardir oleh Israel dalam perang yang berlangsung selama lebih dari 15 bulan. Menlu China Wang Yi mengatakan, jika negara di dunia benar-benar peduli dengan warga di Gaza, mereka harus mendukung dan berkontribusi pada pembangunan kembali Gaza.
ADVERTISEMENT
"Jika negara besar sungguh-sungguh peduli dengan warga di Gaza, mereka harus mendukung gencatan senjata yang menyeluruh dan berkelanjutan, meningkatkan bantuan kemanusiaan, menaati prinsip rakyat Palestina memerintah Palestina, dan berkontribusi terhadap pembangunan kembali Gaza," kata Wang Yi dalam konferensi pers usai Kongres Partai Komunis China, dikutip Selasa (11/3).
Wang Yi juga menegaskan Gaza adalah milik warga Palestina dan mengubah statusnya dengan paksa akan menciptakan kericuhan baru.
"Gaza milik warga Palestina. Itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari teritori Gaza. Mengubah statusnya secara paksa berarti tidak membawa perdamaian, tapi kericuhan baru. Kami mendukung rencana pemulihan kembali perdamaian di Gaza yang diinisiasi Mesir dan negara Arab lainnya," tegasnya.
"Kehendak rakyat tidak boleh diganggu gugat dan prinsip keadilan tidak boleh diabaikan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tanpa perdamaian di Timur Tengah, lanjut Wang Yi, dunia tidak akan stabil. Sehingga, isu Palestina menjadi salah satu pembahasan utama di Timur Tengah.
Warga Palestina menyiapkan makanan untuk berbuka puasa di tengah bangunan yang hancur di Jabalia, Jalur Gaza utara, Sabtu (1/3/2025). Foto: Bashar Taleb / AFP
"Konflik Palestina-Israel terus terjadi karena solusi dua negara baru tercapai sebagian. Negara Israel telah lama menjadi kenyataan, namun negara Palestina masih jauh dari harapan," ujarnya.
Ke depan, ia meminta komunitas internasional lebih fokus pada solusi dua negara dan memberikan lebih banyak dukungan kepada negara Palestina yang merdeka.
"Hanya dengan begitu Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan dengan damai, dan masyarakat Arab dan Yahudi hidup berdampingan dalam persahabatan," tuturnya.
Untuk mengakhiri perang, Wang Yi mengatakan seluruh faksi di Palestina harus melaksanakan Deklarasi Beijing untuk mencapai persatuan dan penguatan diri.
ADVERTISEMENT
"Seluruh pihak di Timur Tengah harus mengatasi perbedaan untuk mendukung negara Palestina, dan masyarakat internasional harus membangun konsesus dan mendukung perdamaian antara Palestina dan Israel," jelasnya.
Wang Yi menegaskan, China adalah mitra strategis negara-negara Timur Tengah dan teman sejati saudara Arab.
"Kami akan terus berjuang dengan gigih demi keadilan, perdamaian dan pembangunan masyarakat Timur Tengah, dan mendukung negara-negara di wilayah menentukan masa depan sendiri, secara mandiri menjajaki jalur pembangunan mereka, dan mewujudkan impian perdamaian dan revitalisasi sejak dini," pungkasnya.