China Anggarkan Rp 1.650 Triliun untuk Bangun Jalur Sutra

14 Mei 2017 13:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pertemuan Bilateral China dan Rusia. (Foto: REUTERS/Wu Hong/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Bilateral China dan Rusia. (Foto: REUTERS/Wu Hong/Pool)
China tidak main-main dalam ambisinya membangun kembali jalur sutra demi memudahkan distribusi barang ke banyak negara. Untuk ambisi ini, China menyatakan siap menganggarkan dana hingga senilai ribuan triliun rupiah.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya pada KTT Jalur Sutera dan Sabuk Maritim Baru untuk Kerja Sama Internasional (Belt and Road Forum) di Beijing pada Minggu (14/5), Presiden China Xi Jinping mengaku telah mempersiapkan anggaran hingga 124 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 1.650 triliun.
Dana yang luar biasa besar ini akan digunakan untuk membangun infrastruktur jalan darat dan laut yang menghubungkan Asia, Afrika dan Eropa. Visi ini telah disampaikan oleh Xi sejak tahun tahun 2013.
"Kita harus membangun landasan kerja sama yang terbuka dan meningkatkan perekonomian dunia yang terbuka," kata Xi dalam pembukaan KTT Jalur Sutra.
"Kita harus menciptakan bersama lingkungan yang akan memfasilitasi pembukaan dan pembangunan, mengembangkan sistem yang transparan dan adil bagi investasi dan perdagangan internasional," lanjut Xi dalam pertemuan yang dihadiri 29 kepala negara, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo, itu.
ADVERTISEMENT
Dana tersebut akan disalurkan ke berbagai sektor, di antaranya untuk memberikan pinjaman melalui China Development Bank dan Export-Import Bank of China. Puluhan miliaran yuan juga akan diberikan sebagai hibah bagi negara berkembang dan organisasi internasional negara-negara Jalur Sutra dalam membangun insfrastruktur.
Pertemuan Bilateral China dan Rusia. (Foto: REUTERS/Wu Hong/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Bilateral China dan Rusia. (Foto: REUTERS/Wu Hong/Pool)
Pembangunan kembali Jalur Sutra adalah visi ambisius Xi dalam mengembalikan jalur perdagangan kuno. Dalam cetak birunya, Jalur Sutra baru ini akan membuka rute baru dari Asia ke Eropa melalui jalur kereta dan pembangunan pelabuhan baru di negara-negara Asia dan Afrika, serta menyepakati beberapa zona perdagangan bebas.
Di antara yang hadir dalam KTT Jalur Sutra adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.
ADVERTISEMENT
Beberapa pemimpin Eropa juga hadir, di antaranya perdana menteri Spanyol, Italia, Yunani, dan Hungaria.
Negara-negara Barat menyuarakan kecurigaan mereka terkait ambisi China ini. Menurut mereka Jalur Sutra baru adalah cara China memperkuat pengaruh mereka di seluruh dunia melalui perdagangan dan akses perjalanan.
Menyadari kegelisahan Barat, Xi dalam KTT Jalur Sutra mengatakan skema ini terbuka dan menawarkan keuntungan yang bisa dirasakan semua negara.
"Kami berharap bisa menciptakan keluarga besar yang harmoni dalam persatuan. Kami ingin memperoleh model baru dari kerja sama yang saling menguntungkan," kata Xi.