Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, dihapusnya trenggiling dari daftar obat tradisional China terjadi setelah meningkatnya perlindungan hukum terhadap jual beli hewan yang terancam punah itu.
Terlebih, berdasarkan penelitian para ilmuwan di China, trenggiling merupakan hewan selain kelelawar yang diduga sebagai penyebar virus corona di sebuah pasar di Wuhan pada akhir 2019.
Berdasarkan laporan Health Times China , trenggiling dihapus dari daftar Pharmacopoeia -buku farmasi- China bersama zat-zat lain, termasuk pil yang diformulasikan dengan kotoran kelelawar.
Otoritas kehutanan China pada Jumat (5/6) memberikan perlindungan tingkat tertinggi bagi trenggiling karena statusnya yang terancam punah.
"Sumber daya alam yang terancam habis ditarik dari Pharmacopoeia" tulis Health Times dalam laporannya. Meski demikian, tak disebutkan alasan pasti menghilangkan trenggiling dari daftar obat tradisional China.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, China dalam beberapa bulan terakhir melarang penjualan hewan liar untuk makanan, dengan alasan risiko penyakit menular ke manusia. Tetapi perdagangan tetap legal untuk tujuan lain, termasuk penelitian dan pengobatan tradisional.
Sementara itu WWF menyambut baik langkah China untuk meningkatkan perlindungan terhadap trenggiling.
Diketahui trenggiling yang juga berhabitat di Indonesia, kerap menjadi komoditas perdagangan hewan ilegal. Sisiknya dikirim ke China sebagai obat tradisional, sementara dagingnya menjadi santapan mewah di Vietnam.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.