China Kembali Lanjutkan Latihan Militernya di Sekitar Taiwan

8 Agustus 2022 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Formasi Angkatan Laut China, selama latihan militer di Laut China Selatan. Foto: STR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Formasi Angkatan Laut China, selama latihan militer di Laut China Selatan. Foto: STR/AFP
ADVERTISEMENT
Angkatan militer China pada Senin (8/8) mengumumkan akan digelarnya latihan militer baru di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Beijing mengatakan latihan militer di sekitar Taiwan berakhir pada Minggu (7/8).
Komando Teater Timur China mengatakan, pihaknya akan melakukan latihan militer gabungan yang berfokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut. Belum diketahui durasi dan lokasi mana yang akan dijadikan tempat latihan militer itu.
Terkait hal ini, Taipei telah mengambil langkah antisipasi dengan melonggarkan pembatasan maskapai penerbangan di dekat enam area latihan militer yang sebelumnya digunakan oleh China.
Selama empat hari latihan militer berlangsung, angkatan militer Beijing telah melakukan berbagai upaya untuk mengintimidasi Taipei.
Upaya itu antara lain dengan menembakkan 11 rudal balistik jarak pendek ke perairan Taiwan, meluncurkan kapal perang, jet tempur, serta drone ke wilayah udaranya.
Angkatan Darat di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan tembakan langsung jarak jauh ke Selat Taiwan, dari lokasi yang dirahasiakan dalam selebaran ini yang dirilis pada 4 Agustus 2022. Foto: Komando Teater Timur/Handout via REUTERS
Menurut seorang sumber yang terlibat dalam perencanaan keamanan Taiwan, sesaat sebelum latihan di hari Minggu berakhir, sekitar 10 kapal perang — masing-masing dari Beijing dan Taipei — bermanuver dalam jarak dekat di sekitar garis median (tengah) di Selat Taiwan. Garis median adalah garis perbatasan tidak resmi yang memisahkan antara teritorial China dan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Kabar ini pun dikonfirmasi oleh pihak Taipei. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, kapal perang, pesawat tempur, dan drone milik China seakan-akan sedang melakukan simulasi untuk menyerang Taiwan.
Angkatan militer Taiwan pun mengerahkan kapal dan pesawat tempur balasan untuk merespons tindakan intimidasi China.
Di saat bersamaan, Pemerintah China secara perlahan memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang, salah satunya di bidang pertahanan.
Baru-baru ini, China telah membatalkan pembicaraan formal yang melibatkan komando tingkat teater, koordinasi kebijakan pertahanan, dan konsultasi maritim militer dengan Washington.
Pasukan Roket di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan uji coba rudal konvensional ke perairan lepas pantai timur Taiwan, dari lokasi yang dirahasiakan dalam selebaran ini yang dirilis pada 4 Agustus 2022. Foto: Komando Teater Timur/Handout via REUTERS
China secara penuh menyalahkan AS atas konsekuensi dan ketegangan yang terjadi dengan Taiwan, negaranya yang pihaknya klaim sebagai bagian dari kedaulatan China dan suatu saat akan direbut kembali bagaimanapun caranya.
ADVERTISEMENT
“Situasi tegang saat ini di Selat Taiwan sepenuhnya diprovokasi dan diciptakan oleh pihak AS atas inisiatifnya sendiri, dan pihak AS harus memikul tanggung jawab penuh dan konsekuensi serius atas hal ini,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, seperti dikutip dari Reuters.
“Intinya tidak bisa dilanggar, dan komunikasi membutuhkan ketulusan,” tegas Wu, merujuk pada AS yang melanggar janjinya untuk mendukung kebijakan ‘satu China’ yang disepakati oleh kedua negara pada 1970-an.
Kebijakan ‘satu China’ adalah sebuah pernyataan yang mendeklarasikan bahwa Taiwan adalah bagian dari China