China Lockdown Kota Berpenduduk 300 Ribu Akibat Satu Kasus COVID-19

12 Juli 2022 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
China berlakukan lockdown di beberapa kota. Foto: REUTERS/Aly Song
zoom-in-whitePerbesar
China berlakukan lockdown di beberapa kota. Foto: REUTERS/Aly Song
ADVERTISEMENT
China memberlakukan lockdown di Kota Wugang, Provinsi Henan, pada Selasa (12/7/2022) usai mendeteksi satu kasus infeksi COVID-19. Strategi ketat tanpa toleransi negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, pusat pembuatan baja itu menerapkan lockdown selama tiga hari. Tak satu pun dari 320.000 penduduk di kota tersebut diizinkan untuk menginjakkan kaki di luar rumah. Otoritas setempat akan mengirimkan kebutuhan dasar bagi para penduduk.
Warga tidak diperbolehkan mengendarai mobil tanpa izin. Bahkan untuk situasi darurat, mereka harus mendapatkan izin resmi terlebih dahulu.
Wugang adalah rumah bagi salah satu perusahaan baja terbesar di China, yakni Wuyang Iron & Steel Co. Pihaknya mengekspor ke Amerika Serikat (AS), Jepang, dan negara-negara ekonomi terdepan Barat lainnya.
China berlakukan lockdown di beberapa kota. Foto: REUTERS/Aly Song
Kota di dekatnya, Zhumadian, juga mengumumkan lockdown selama tiga hari. Pemerintah setempat mengambil keputusan itu lantaran mencatat dua kasus positif corona.
Namun, kota berpenduduk sekitar tujuh juta orang itu memberlakukan pembatasan yang lebih ringan dari Wugang.
ADVERTISEMENT
Penduduk Zhumadian dapat meninggalkan rumah untuk urusan penting. Satu orang per rumah tangga juga diizinkan keluar setiap dua hari untuk membeli kebutuhan pokok.
Otoritas menutup tempat-tempat hiburan seperti bar, bioskop, pusat kebugaran, dan karaoke. Sementara itu, restoran tidak bisa menawarkan makan di tempat.
Warga berbaris untuk tes swab masal di Shanghai, China, Sabtu (11/6/2022). Foto: Aly Song/Reuters
China masih terpaku pada kebijakan nol-Covid. Pemerintah berupaya memberantas setiap wabah baru dengan lockdown cepat, karantina paksa, dan pembatasan perjalanan yang ketat.
Meskipun publik resah dan ekonomi runtuh, pihak berwenang di sejumlah wilayah telah memberlakukan berbagai pembatasan. Mereka berjuang meredam gejolak penyebaran varian Omicron.
Negara itu mencatat 347 kasus domestik baru pada Selasa (12/7/2022). Lebih dari 80 persen di antaranya tidak menunjukkan gejala.
Hampir 250 juta orang di China lantas sedang menghadapi aturan pembatasan. Jumlah itu telah berlipat ganda dari pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Wabah yang tak henti bermunculan dan kebijakan yang keras telah membuat harapan warga menyusut. Beijing sepertinya belum siap beralih dari pembatasan kejam. Puluhan juta orang kerap terjebak di rumah mereka hingga berminggu-minggu.
Para pekerja dengan pakaian pelindung hazmat mengemas paket untuk siap dikirim di Supermarket Carrefour, Xujing, Shanghai, China, Rabu (20/4/2022). Foto: Lu Sunping/Carrefour/Handout via REUTERS
Kekhawatiran akan pembatasan ketat juga berkembang biak di Shanghai. Kota itu bertahan dalam lockdown selama dua bulan pada awal tahun ini. Kekurangan pasokan dan protes terisolasi menyelingi kehidupan warga setempat.
Shanghai memerintahkan sebagian besar dari 25 juta penduduknya untuk menjalani dua tes corona antara Selasa (12/7/2022) hingga Kamis (14/7/2022).
Penduduk Shanghai telah mulai mendapatkan tes corona setiap beberapa hari sekali. Sebab, mereka perlu mengamankan akses menuju berbagai lokasi dan transportasi umum.
China berlakukan lockdown di beberapa kota. Foto: REUTERS/Aly Song
Pihak berwenang mendorong pengujian tanpa henti demi mengungkap dan mengendalikan infeksi sejak awal sebelum menyebar.
ADVERTISEMENT
Kontrol awal semacam itu membantu mengurangi risiko lockdown yang berkepanjangan.
"Kami memperkirakan pembatasan COVID-19, terutama dalam bentuk penguncian mini bergulir untuk sisa tahun ini, yang akan tidak begitu mengganggu produksi atau rantai pasokan, bersama dengan peluncuran bertahap dari kebijakan yang lebih mendukung," ungkap salah satu investor China, UBS Global Wealth Management, dikutip dari Reuters, Selasa (12/7/2022).