China Murka Kemlu AS Hapus Pernyataan ‘Tak Mendukung Kemerdekaan Taiwan’

18 Februari 2025 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peta China dan Taiwan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Peta China dan Taiwan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
China mengecam Amerika Serikat setelah Kementerian Luar Negeri AS menghapus pernyataan “tidak mendukung kemerdekaan Taiwan” dari laman resminya.
ADVERTISEMENT
Negara Tirai Bambu menilai langkah itu mengirim sinyal keliru dan berpotensi mengganggu stabilitas di Selat Taiwan.
AS memang tidak mengakui Taiwan secara diplomatik, tapi tetap menjadi mitra keamanan utama pulau tersebut.
Pekan lalu, Kemlu AS memperbarui lembar fakta hubungan AS-Taiwan dan menghapus pernyataan “tidak mendukung kemerdekaan Taiwan”.
Meski demikian, dokumen itu tetap menegaskan penolakan terhadap perubahan status quo secara sepihak oleh kedua belah pihak, serta menambahkan referensi baru terkait kerja sama teknologi dan semikonduktor antara Taiwan dan Pentagon—Kementerian Pertahanan AS.
Taipei menyambut perubahan itu sebagai langkah positif, sementara kantor perwakilan AS di Taiwan menyebutnya sebagai pembaruan rutin.
Namun, China menilai revisi itu sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok separatis Taiwan.
“Kami mendesak AS untuk memperbaiki kesalahannya dan menangani isu Taiwan dengan bijak,” kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, Zhu Fenglian, Senin (17/2), seperti diberitakan Guardian.
ADVERTISEMENT
“Tidak peduli bagaimana Taiwan dan AS berkolusi, mereka tidak bisa mengubah fakta bahwa hanya ada satu China dan Taiwan adalah bagian darinya,” tambahnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
Pembaruan laman web itu terjadi tiga pekan setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
China telah memperketat tekanan terhadap Taipei dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dengan menarik sekutu diplomatik Taiwan dan meningkatkan aktivitas militer di sekitar pulau tersebut.
Juru bicara Kemlu AS menegaskan revisi lembar fakta tersebut hanya bagian dari pembaruan informasi rutin.
“Amerika Serikat tetap berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya.
Kembali ke kursi kepresidenan, Trump beberapa kali menyiratkan bahwa Taiwan seharusnya membayar AS atas perlindungan militer yang diberikan. Ia pun menuduh pulau itu berkontribusi pada kemunduran industri semikonduktor AS.
ADVERTISEMENT