China Respons Australia Beli Kapal Selam Nuklir dari AS: Salah dan Berbahaya

14 Maret 2023 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri China, Wang Wenbin. Foto: Tiangshu Wang/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri China, Wang Wenbin. Foto: Tiangshu Wang/Reuters
ADVERTISEMENT
China berkomentar mengenai kesepakatan pembelian kapal selam tenaga nuklir lewat kerja sama AUKUS. Negeri Tirai Bambu menganggap negara anggota AUKUS mengambil langkah yang salah.
ADVERTISEMENT
AUKUS merupakan pakta pertahanan yang dijalin antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Salah satu tujuan pembentukan AUKUS adalah membendung semakin besarnya pengaruh China di Indo-Pasifik.
Lewat AUKUS Australia akan membeli lima kapal selam tenaga nuklir dan membangun kapal selam baru. Pengumuman tersebut disampaikan ketika PM Australia Anthony Albanese bertemu PM Inggris Rishi Sunak dan Presiden AS Joe Biden di pangkalan angkatan laut di San Diego.
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Naval Base Point Loma di San Diego, California, Amerika Serikat, Senin (13/3/2023). Foto: Leah Millis/REUTERS
Menanggapi pengumuman terbaru AUKUS di San Diego, juru bicara Kemlu China, Wang Wenbin, buka suara. Dia menegaskan, apa yang disampaikan di San Diego membuktikan bahwa AUKUS hanya peduli kepentingannya sendiri.
"Pernyataan bersama terbaru dari AS, Inggris, dan Australia memperlihatkan tiga negara ini, atas dasar kepentingan pribadi mereka, tidak peduli kekhawatiran masyarakat internasional dan berjalan menapaki jalur yang salah dan berbahaya," ujar Wang seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Wang menuding AUKUS sengaja menyulut persaingan senjata. Bahkan Wang memandang AUKUS memakai mentalitas perang dingin.
"Penjualan kapal selam yang mengandung risiko proliferasi nuklir yang parah sudah melanggar maksud dan tujuan perjanjian non-proliferasi," kata Wang.