China Sebut Negara yang Provokasi Sengketa Maritim Akan Merugikan Diri Sendiri

22 April 2024 12:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laut China Selatan. Foto: STR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laut China Selatan. Foto: STR/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
China menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan sengketa maritim melalui dialog, tetapi menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan negara lain menyalahgunakan posisinya.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi Militer Pusat, Zhang Youxia, mengungkapkan hal ini dalam Simposium Angkatan Laut Pasifik Barat, Senin (22/4).
Zhang menyoroti pentingnya menjaga kedamaian di laut, menyatakan bahwa provokasi dan konfrontasi hanya akan merugikan semua pihak.
“Kenyataan telah menunjukkan bahwa mereka yang melakukan provokasi dengan sengaja, memicu ketegangan, atau mendukung satu pihak melawan pihak lain demi keuntungan egois pada akhirnya hanya akan merugikan diri mereka sendiri,” katanya.
Komentarnya datang di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, khususnya dalam perselisihan antara China dan Filipina.
Simposium ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara, merupakan kesempatan bagi negara-negara dengan kepentingan yang bertentangan untuk berdialog.
Namun, Filipina tidak mengirimkan perwakilannya meskipun menjadi anggota forum tersebut.
ADVERTISEMENT
“Angkatan Laut China sedang membangun kekuatan mereka di Laut Cina Selatan dengan cepat, jadi saya menaruh banyak perhatian pada perkembangan Angkatan Laut China,” ungkap pejabat senior delegasi angkatan laut Jepang, Kapten Takuo Kobayashi.
Dalam acara tersebut, para peserta akan membahas berbagai topik, termasuk pembaruan Kode Pertemuan di Laut yang Tidak Direncanakan, serta pembentukan kelompok kerja baru tentang sistem tak berawak dengan China sebagai koordinatornya. Ini menunjukkan upaya untuk mengurangi ketegangan di kawasan tersebut melalui kerja sama dan dialog antarnegara.