Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Chinatown Glodok Pancoran: Perpaduan Tradisi dan Modernitas di Tengah Jakarta
24 Januari 2025 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kawasan Chinatown Glodok merupakan salah satu kawasan yang menarik perhatian di Jakarta Barat. Tempat ini tidak hanya menjadi rumah bagi komunitas Tionghoa-Indonesia sejak berabad-abad lalu, tetapi juga sebuah destinasi yang memadukan tradisi dan modernitas.
ADVERTISEMENT
Saat melangkah ke kawasan Glodok, pengunjung disambut oleh pemandangan bangunan bergaya arsitektur Tionghoa kuno yang berdampingan dengan gedung-gedung modern.
Klenteng Jin De Yuan di Petak Sembilan, Jalan Kemenangan III, Glodok, Jakarta Barat yang dibangun pada tahun 1650, menjadi ikon utama kawasan ini. Sebagai salah satu klenteng tertua di Jakarta, Jin De Yuan masih menjadi tempat ibadah yang ramai dikunjungi, terutama saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
“Tiap kali ke sini, saya ngerasa dekat dengan akar budaya saya,” ujar Lina (45), seorang pengunjung dari Bogor.
“Ke sini sama anak, sama suami, tapi masih pada di dalam,” tambahnya
Namun, modernisasi tak bisa dihindari. Glodok kini dipenuhi dengan berbagai toko elektronik, apotek tradisional, hingga kafe-kafe bergaya kekinian.
ADVERTISEMENT
Kehadiran pusat perbelanjaan seperti Lindeteves Trade Center dan Pancoran Chinatown Point menjadi bukti bagaimana kawasan ini terus beradaptasi dengan zaman.
Wisata Kuliner yang Tak Pernah Sepi
Selain sejarah, daya tarik utama Glodok adalah kulinernya. Dari pagi hingga malam, jajanan khas Tionghoa seperti bakpia, kue keranjang, cakwe, hingga bakso goreng, dijual di sepanjang jalan.
“Kalau ke Glodok, nggak afdal rasanya kalau nggak mampir beli jajanan di sini,” kata Andi (38).
Terlihat juga toko-toko yang menjual permen, coklat dan juga snack-snack di dalam kawasan Chinatown Glodok ini.
“Ini beli buat stok nanti imlek, kalo mepet (hari imlek) nanti makin ramai, malah nggak sempet beli nanti,” ujar Lia (30) saat ditemui di depan toko jajanan di kawasan Chinatown Glodok.
ADVERTISEMENT
Penjual Ornamen Imlek: Meriahkan Tradisi
Menjelang Imlek, suasana Glodok semakin semarak dengan deretan toko yang menjual ornamen khas Imlek. Lampion merah, angpao, patung dewa rezeki, hingga pernak-pernik berbentuk Ular—simbol shio tahun ini—tersusun rapi di etalase.
“Kalau Imlek, penjualan otomatis naik drastis. Banyak orang yang datang mencari pernak pernik imlek buat dekorasi rumah dan hadiah untuk keluarga,” ujar Putri (27), penjaga toko ornamen di kawasan Petak Sembilan.
Menurutnya, pelanggan tak hanya berasal dari komunitas Tionghoa, tetapi juga masyarakat umum yang ingin merasakan kemeriahan Imlek.
“Banyak juga warga sekitar yang beli lampion atau pajangan kucing, jadi bukan buat yang ngerayain imlek aja,” tambahnya.
Namun, Putri juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi pedagang seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
“Belakangan, harus bersaing sama barang murah dari online shop. Tapi tetap optimistis karena pelanggan masih banyak yang suka belanja langsung,” jelasnya.
Kawasan Chinatown Glodok Pancoran adalah bukti bagaimana tradisi dan modernitas bisa hidup berdampingan.
Namun, keberlanjutan kawasan ini bergantung pada upaya kolektif untuk menjaga warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad.
Bagi siapa saja yang ingin merasakan kekayaan sejarah, menikmati kuliner khas, atau berburu ornamen Imlek, Chinatown Glodok adalah destinasi yang wajib dikunjungi.