Cibiran Pendukung Trump soal Paus Leo XIV: Tidak Utamakan Amerika

10 Mei 2025 18:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Leo XIV memimpin jalannya Misa di Kapel Sistina, Vatikan, Jumat (9/5/2025). Foto: Vatican Media/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Leo XIV memimpin jalannya Misa di Kapel Sistina, Vatikan, Jumat (9/5/2025). Foto: Vatican Media/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Rupanya tidak semua warga AS senang dengan terpilihnya Paus Leo XIV jadi pemimpin Gereja Katolik menggantikan Paus Fransiskus. Paus Leo XIV merupakan orang Amerika Serikat pertama dalam sejarah yang jadi pemimpin Gereja Katolik.
ADVERTISEMENT
Tidak banyak yang diketahui dari haluan politik pria yang terlahir dengan nama Robert Francis Prevost di Chicago ini. Yang jelas, Paus Leo XIV sangat vokal dengan isu kemiskinan dan imigran, pendukung Paus Fransiskus, dan pengkritik politisi AS di media sosial.
Bagi pendukung gerakan Make America Great Again (MAGA), paus asal AS ini mengecewakan. Mereka menilai kendati Paus Leo XIV adalah orang Amerika Serikat pertama yang menjadi paus, tapi Paus Leo XIV tidak mengutamakan Amerika (tidak "America first"). Padahal "America first" merupakan kebijakan utama Presiden Donald Trump di periode kedua pemerintahannya.
"Ini agak mengejutkan. Saya mengejutkan bahwa pria yang terpilih sebagai Paus memiliki akun Twitter dan pernyataan yang pernah dia buat tentang politisi senior Amerika," kata pendukung Trump garis keras, Steve Bannon, saat diwawancara BBC, dikutip Sabtu (10/5). Bannon penganut Katolik dan mantan pultra atar.
Robert Prevost sebelum menjadi Paus Leo XIV. Foto: Reuters
Dia memprediksi akan ada gesekan antara Paus Leo XIV dan Trump.
ADVERTISEMENT
Data survei terbaru menunjukkan sekitar 20% warga Amerika merupakan umat Katolik. Survei ini dirilis Pew Research Center yang nonpartisan.
Sekitar 53% mengidentifikasikan diri atau condong ke Partai Republik. Meski, tetap ada anomali: 2 presiden AS adalah penganut Katolik, yaitu John F Kennedy dan Joe Biden, dan keduanya dari Partai Demokrat.
Selain itu, hampir dua pertiga penganut Katolik di AS percaya aborsi harus legal di semua atau sebagian besar situasi.
Umat Katolik di AS juga secara luas mendukung Paus Fransiskus. Dalam survei yang digelar pada Februari, 78% menyukai Paus Fransiskus, termasuk umat Katolik dari Partai Republik.
Paus Leo XIV yang baru terpilih, Kardinal Robert Prevost melambaikan tangan ke warga di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025). Foto: Yara Nardi/Reuters
Meski hanya ada sebagian kecil umat Katolik di pendukung MAGA, namun mereka memiliki akses ke media konservatif dan dapat perhatian Trump.
ADVERTISEMENT
Matt Walsh, komentator di media konservatif Daily Wire, menulis: "Ada sejumlah tanda baik dan tanda buruk dengan Paus baru ini. Saya ingin melihat apa yang bisa dia lakukan selama masa kepausannya sebelum saya memberikan penilaian apa pun".
Namun, sebagian besar pendukung MAGA yang berdedikasi sudah punya pandangan terkait Paus Leo XIV.
Influencer sayap kanan yang dekat dengan Trump, Laura Loomer, menyebut Paus Leo XIV sebagai anti Trump, anti MAGA, mendukung perbatasan yang terbuka, dan seorang Marxist total seperti Paus Fransiskus.
Sementara Bannon meramalkan akan ada ketegangan antara Gedung Putih dan Vatikan setelah ini. Dia menyebut, Vatikan dapat memecah belah umat Katolik AS.
"Ingat, Presiden Trump tidak malu menyerang Paus Fransiskus. Jadi jika paus ini mencoba menghalangi Presiden Trump dan penerapan program deportasi massal, saya akan mendukungnya," kata Bannon.
ADVERTISEMENT