Cile Terapkan Jam Malam di Puluhan Kota Usai Kebakaran Hutan Tewaskan 24 Orang

10 Februari 2023 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pohon terbakar saat api dan asap menyelimuti area di Santa Juana, Cile, Senin, 6 Februari 2023. Foto: Matias Delacroix/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pohon terbakar saat api dan asap menyelimuti area di Santa Juana, Cile, Senin, 6 Februari 2023. Foto: Matias Delacroix/AP Photo
ADVERTISEMENT
Sudah lebih dari satu minggu berlalu, tetapi kebakaran hutan yang melanda wilayah tengah hingga selatan Cile masih belum padam. Pemerintah setempat pun menerapkan jam malam di puluhan kota yang terdampak.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Militer di Wilayah Biobio, Laksamana Muda Jorge Keitel, pada Kamis (9/10).
“Cile telah mengumumkan jam malam di wilayah-wilayah di mana kebakaran hutan telah terjadi selama lebih dari seminggu, menyebabkan sedikitnya 24 orang tewas,” ujar Keitel.
“Jam malam akan mulai berlaku pada hari Jumat dan berlangsung dari tengah malam hingga pukul 05.00 pagi di setidaknya 20 kota di wilayah tengah Biobio dan La Araucanía,” imbuhnya.
Langkah ini, sambung Keitel, bertujuan untuk mencegah pencurian dan perampokan di wilayah yang terkena dampak kebakaran hutan.
Adapun Kepala Militer di Wilayah La Araucania, Jenderal Ruben Castillo, mengatakan pemberlakuan jam malam ini penting untuk membatasi akses transportasi umum dan agar warga tetap aman — terutama di Provinsi Malleco.
Penduduk setempat mengungsi saat kebakaran hutan membakar sebagian daerah pedesaan di sekitar Quillon, Chili, Kamis (2/2/2023). Foto: Mauricio Ulloa Gant/REUTERS
France24 melansir, Provinsi Malleco merupakan salah satu provinsi yang paling rentan konflik dan terpengaruh oleh bentrokan antara kelompok radikal masyarakat adat Mapuche dengan pasukan keamanan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kelompok radikal dari suku Mapuche acap kali meluncurkan serangan pembakaran terhadap properti pribadi milik warga dan mesin-mesin penerbangan.
Kekerasan ini terjadi lantaran mereka bertentangan dengan pemerintah Santiago — mereka memperjuangkan pemulihan tanah milik leluhurnya yang dirampas oleh Chile lebih dari seabad lalu dan sekarang dimiliki oleh perusahaan penerbangan di wilayah itu.

Tanggapan Presiden

Terpisah, Presiden Cile Gabriel Boric pada Rabu (8/10) mengatakan, pihaknya akan memberlakukan jam malam di tiga wilayah paling terdampak musibah. Ketiga wilayah itu adalah Biobio, La Araucania, dan Nuble.
Keputusan Boric sehubungan pula dengan kian meningkatnya jumlah korban jiwa akibat kebakaran hutan. Menurut laporan awal pada Sabtu (4/2), semula terdapat 4 orang tewas dan 9 lainnya luka-luka — termasuk 8 orang petugas pemadam kebakaran.
Warga melihat kerusakan yang terjadi pada properti mereka, saat api membakar sebagian daerah pedesaan di Quillon, Chili, Kamis (2/2/2023). Foto: Juan Gonzalez/REUTERS
“Dengan menyesal kami mengumumkan bahwa empat orang tewas [akibat kebakaran]. Mereka sedang mengemudikan kendaraan saat itu,” kata Menteri Dalam Negeri Cile, Carolina Toha, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut laporan terbaru, korban tewas terkena dampak kebakaran hutan meningkat jadi 24 orang dan mengakibatkan lebih dari 2.000 orang luka-luka. Lebih dari 300.000 hektar lahan hutan di wilayah Biobio, La Araucania, Nuble, dan Maule hangus dilalap api.
Kebakaran hutan akibat gelombang panas melebihi 40 derajat Celcius ini juga menimbulkan kerugian signifikan — lebih dari 1.100 rumah warga hancur dan 5.500 penduduk kehilangan tempat tinggalnya.