Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Ciri-ciri Hewan Raksasa yang Terdampar di Laut Maluku
11 Mei 2017 16:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Hewan raksasa yang terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Seram Barat, Maluku, membuat heboh warga. Awalnya hewan itu disebut berjenis cumi-cumi.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) coba mengkonfirmasi jenis hewan yang terdampar di pesisir pantai kepada Dandim Pattimura Letkol Dalimunthe.
Baca juga: Cumi-cumi Raksasa Ditemukan di Maluku
Dia mengatakan hingga saat ini pihak TNI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku belum bisa memberikan kejelasan soal jenis makhluk raksasa itu.
Menurut Dalimunthe, pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menentukan jenis hewan apa yang ditemukan itu.
“Setelah melihat langsung, kami tidak bisa memberikan kejelasan soal jenisnya. Kami sudah berkoordinasi dengan Universitas Pattimura dan LIPI untuk melakukan penelitian terlebih dahulu sehingga bisa diketahui jenisnya apa,” katanya.
Namun hingga sore hari ini, belum ada satu pun pihak LIPI maupun Universitas Pattimura yang datang ke lokasi penemuan hewan tersebut meskipun pihak TNI dan polisi sudah berkoordinasi dengan mereka sejak Rabu (10/5).
ADVERTISEMENT
Dalimunthe menjelaskan ciri-ciri hewan raksasa itu tidak menyerupai cumi-cumi atau ikan paus, karena terdapat taring atau gading yang keluar dari mulut makhluk itu. Panjang taring atau gadingnya itu mencapai lima setengah meter dengan diameter 13 sentimeter.
Untuk panjang makhluk itu, Dalimunthe menuturkan panjang ujung kepala sampai ujung ekor adalah 22 meter. Itu pun tidak termasuk panjang taring tadi yang mencapai lima meter, jika ditotal maka panjang makhluk ini sekitar 26-27 meter. Selain itu, makhluk ini memiliki empat bagian mirip sirip, dua di depan dan dua di dekat ekor yang terlihat seperti kaki.
“Kondisi sekarang di lapangan, sejak kemarin sore hingga tadi siang. Kondisi makhluk itu semakin membengkak dan sebagian isi perutnya sudah keluar dan masih mengeluarkan darah, terus kalau mau disebut paus tapi makhluk ini punya empat sirip, jadi belum bisa dipastikan,” kata Dalimunthe.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu membuat polisi dan TNI memasang garis polisi untuk menghindarkan warga yang ingin melihat secara dekat makhluk tersebut. Dalimunthe mengatakan saat ini, bau menyengat dari bangkai makhluk itu bisa tercium hingga radius 500 meter jika tertiup angin. Kemudian darah dan isi perut yang keluar membuat ikan disekitarnya mati.
Kenapa bisa terjadi? Dalimunthe dan pihak lain pun belum bisa memastikan. Namun, mereka mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu mendekat karena belum bisa dipastikan apakah ada efek berbahaya untuk manusia atau tidak.
“Kita belum pastikan, semuanya masih butuh diteliti. Sejauh ini kami hanya mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat karena kita tidak tahu efeknya untuk manusia seperti apa,” katanya.
Berdasarkan penuturan Dalimunthe, Gubernur Maluku sudah mengintruksikan kepada bupati dan camat untuk memindahkan bangkai makhuk itu ke Ambon. Namun hingga hari ini mereka masih kesulitan untuk mengevakuasi karena ukurannya yang terlalu besar.
ADVERTISEMENT
Sementara ini, sampel dari makhluk tersebut rencananya akan dibawa oleh KKP Provinsi Maluku ke Jakarta untuk diteliti.Sedangkan polisi dan TNI masih menunggu konfirmasi dari pihak Unpati dan LIPI untuk datang dan melakukan penelitian di lokasi.