Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Coca-Cola Indonesia Tunjukkan Aksi Peduli Lingkungan lewat Program Recycle Me
20 Oktober 2022 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Coca-Cola Indonesia melanjutkan program peduli lingkungan lewat program recycle me. Program ini memasuki tahun kedua yang mendorong berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran daur ulang.
ADVERTISEMENT
Di tahun kedua program Recycle Me, Coca-Cola kembali bekerja sama dengan Waste4Change dan yayasan Mahija Parahita Nusantara sebagai mitra pengumpulan.
“Pada saat 2018 lalu di mana CEO kami memiliki visi world without waste. Ini adalah tujuan besarnya. Tentu ini adalah persoalan yg kompleks, selain itu sampah juga jadi isu global,” ungkap Director of Public, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo di CoWork Plaza Indonesia pada Kamis (20/10).
Coca-Cola Indonesia juga mendesain kemasan mereka agar lebih mudah untuk didaur ulang. Untuk Recycle Me ada tiga aksi yang akan dilakukan, yakni design, collect, dan partner.
“Kami punya target untuk membuat 100% membuat packaging recyclable pada 2025 dan bisa mendaur ulang 50% kemasan kita pada 2030,” kata Triyono.
ADVERTISEMENT
“Botol-botol plastik yang kita gunakan ini bukanlah sampah dan masih memiliki nilai. Kami bagga bisa kembali mendukung program recycle me pada tahun kedua ini,” sambungnya.
Triyono memaparkan pada program Recycle Me tahun pertama, masyarakat cukup antusias. Hal itu dibuktikan dengan terkumpulnya lebih dari 220 Kg botol bekas yang terkumpul. Program Recycle Me tahun kedua ini akan diselenggarakan selama tiga bulan. Mulai dari 20 Oktober hingga 20 Desember 2022.
“Jadi kita mau mendorong masyarakat, konsumen diingatkan lagi bahwa botol ini ada valuenya bisa diolah jadi botol lagi, gitu. Ini yang coba kita dorong dan mudah-mudahan bisa mendorong habit,” imbuh Triyono.
Program Recycle Me ini juga dikatakan oleh Triyono sebagai bentuk tanggung jawab produsen dalam mengelola limbah. Namun begitu, tetap perlu dorongan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah.
ADVERTISEMENT
Ini bukti ya, dengan kita membuat collection center di luar pulau jawa itu costnya ini kan mahal. Tapi kita lihat ini penting, kita perlu juga membantu pemerintah dengan bukti bisa dilakukan. Tapi kita perlu dukungan,” pungkas Triyono.