Commuter Line di Jakarta dan Kuala Lumpur: Serupa tapi Tak Sama

29 November 2017 15:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KL Monorail (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
KL Monorail (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta dan Kuala Lumpur serupa tapi tak sama, mungkin itu salah satu kata yang tepat menggambarkan kedua kota tersebut. Meski keduanya sama-sama menjadi ibu kota di negara masing-masing, ada beberapa hal yang membedakan kedua tempat tersebut, salah satunya dalam sistem transportasi, khususnya kereta listrik.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) mengulas sedikit perbandingan model transportasi Kereta di Jakarta dan Kuala Lumpur, berikut ulasannya.
Bagaimana sistem transportasi kedua kota ini?
Jakarta memiliki penduduk mencapai 10 juta jiwa. Di dalamnya terdapat beberapa moda transportasi untuk menopang akomodasi warganya, kereta listrik adalah salah satu andalan warga Jakarta.
Sejak 2008, Jakarta menggunakan jasa PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ), tetapi baru memasuki 2011 PT KCJ mengubah beberapa pelayanannya. Kemudian 2013, commuter line di Jakarta baru mulai menggunakan sistem e-ticketing.
Commuter line di Jakarta menghubungkan beberapa kota, seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang hingga Rangkasbitung.
Peta Commuter Line (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Commuter Line (Foto: Wikimedia Commons)
Terhitung ada enam rute perjalanan yang menghubungkan beberapa kota dan terdapat enam stasiun utama (Jakarta kota, Jatinegara, Manggarai, Tanah Abang, Kampung Bandan dan Duri). Selain stasiun utama tersebut, terdapat 72 stasiun di sepanjang jalur rute commuter line Jakarta.
ADVERTISEMENT
Didalam rangkaian gerbong kereta yang beroperasi itu, ada gerbong khusus wanita, biasanya dua gerbong depan kereta atau satu gerbong dibagian depan dan satu gerbong dibagian belakang.
Didalam gerbong commuter line tersebut juga ada beberapa aturan, salah satunya adalah peraturan tentang tempat duduk untuk para penumpang. Peraturan tentang kursi prioritas yang spesial ditujukan bagi wanita hamil, penumpang yang membawa anak, lansia dan penyandang disabilitas.
Lalu bagaimana dengan Kuala Lumpur?
Kuala Lumpur sebagai ibu kota sekaligus kota terbesar di Malaysia dengan populasi penduduk hingga 1,6 juta jiwa. Sama seperti Jakarta, kereta listrik juga adalah salah satu moda transportasi andalan di Kuala Lumpur.
Terdapat tiga jenis kereta yang melayani penumpang dalam kota. Yaitu rapid rail, commuter rail dan monorail. Ketiga jenis kereta tersebut memiliki jalur dan tujuan yang berbeda, tetapi ketiganya terintegrasi lewat stasiun Interchange.
Peta Layanan Transportasi Terintegrasi KL (Foto: klcityguide.my)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Layanan Transportasi Terintegrasi KL (Foto: klcityguide.my)
Seperti contohnya rapid rail. Rapid rail juga disebut juga dengan RapidKL, memiliki dua jalur utama, yaitu Ampang Line dan Kelana Jaya Line yang merupakan jalur metro paling penting di Kuala Lumpur karena menghubungnkan pusat kota dengan Subang Jaya, Petaling Jaya dan daerah Gombak, keduanya membelah kota Kuala Lumpur dari utara ke selatan.
ADVERTISEMENT
Selain Rapid rail, Kuala Lumpur juga menggunakan Commuter Rail. Sistem Commuter Rail dikendalikan oleh dua operator, Keretapi Tanah Melayu dan Express Rail Link.
Ada 4 (empat) jalur commuter di Kuala Lumpu, yaitu Port Klang Line, Seramban Line, Tanjung Malim Shuttle Service dan KLIA Transit. Keempat jalur itu terhubung di KL Sentral, hub transportasi terbesar di Asia Tenggara. Dengan jumlah 29 stasiun, sistem ini memiliki panjang rute mencapai 27 kilometer.
Yang terakhir adalah, Monorail. Monorail adalah moda tranportasi berbasis rel yang hanya memiliki satu rel. Tempat duduk di Monorail ditata saling membelakangi. Monorail memiliki 11 stasiun yang membentang sepanjang 8,6 KM. Jalur ini juga menghubungkan KL Sentral dengan stasiun Titiwangsa, stasiun terdekat dari Menara Kembar Petronas berdiri.
ADVERTISEMENT
Penumpang menggunakan kartu Touch ‘n Go untuk membayar biaya perjalanan. Kartu Touch ‘n Go ini juga bisa digunakan untuk moda transportasi lain di Malaysia. Sistem biaya yang dignakan adalah berbasis jarak.
Setelah ulasan di atas, mungkin bisa kita bisa membandingkan dan melihat bagaimana perbedaan sistem dan model transportasi yang tersedia di Jakarta dan Kuala Lumpur. Kedua kota tersebut merupakan ibu kota bagi negaranya masing-masing, meskipun begitu masih ada perbedaan yang dapat kita lihat dengan jelas.
Dari perbedaan tersebut, untuk kalian yang punya cerita dan pengalaman unik di commuter line, baik di Jakarta maupun di Kuala Lumpur, sila tulis cerita di kumparan dengan topik ‘Cerita KRL’.
----------------------------
Artikel ini dibuat berdasarkan masukan dari KRL mania. Bagi kamu yang memiliki pengalaman menarik terkait dua moda transportasi andalan tersebut, yuk bagikan cerita unikmu di kumparan (kumparan.com) dengan topik ’Cerita KRL’.
ADVERTISEMENT