Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengubah ketentuan seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Seleksi calon mahasiswa itu nantinya disebut akan lebih holistik.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin bahwa pembelajaran yang terjadi di sekolah itu adalah pembelajaran yang menyeluruh dan mendalam. Kita lebih fokus bukan kepada pemadatan materi, tetapi kita fokus kepada kemampuan penalaran. Itulah yang terpenting, bukan berapa jumlah hafalan yang dikuasai oleh siswa-siswa kita, tapi kemampuan bernalar," ujar Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Rabu (7/9).
Perubahan pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) terjadi dari sisi syarat penilaian peserta. Selama ini terdapat dua tes dalam SBMPTN, yakni tes kemampuan akademik (TKA) yang menguji empat mata pelajaran sesuai kelompok ujian dan tes potensi skolastik (TPS).
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyebut, pada tahun mendatang SBMPTN hanya akan menguji TPS dan menghilangkan TKA.
ADVERTISEMENT
TPS akan terdiri dari tes potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Inggris, dan literasi dalam bahasa Indonesia.
Berikut kumparan menyajikan empat contoh soal SBMPTN yang disampaikan oleh Menteri Nadiem saat pengumuman perubahan seleksi masuk PTN.
Potensi kognitif
Penalaran matematika
Literasi dalam bahasa Indonesia
Literasi dalam bahasa Inggris