Corona di PSBB Transisi Jakarta: Pasar Belum Reda, Klaster Perkantoran Menjamur

30 Juli 2020 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto dengan kecepatan rendah suasana kemacetan arus kendaraan di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
zoom-in-whitePerbesar
Foto dengan kecepatan rendah suasana kemacetan arus kendaraan di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
ADVERTISEMENT
Klaster baru mulai bermunculan semenjak PSBB transisi di Jakarta diterapkan. PSBB transisi diperpanjang pada 5 Juni 2020 dan hari ini, Kamis (30/7), menjadi hari terakhir perpanjangan PSBB transisi dan belum diketahui apakah akan kembali diperpanjang atau tidak.
ADVERTISEMENT
Selama PSBB transisi, hampir semua sektor yang sebelumnya ditutup kembali dibuka secara bertahap. Sektor pertama yang dibuka adalah rumah ibadah pada 5 Juni.
Sektor perkantoran dibuka pada 7 Juni, yang diikuti dengan mulai diizinkannya lagi layanan dine-in di restoran. Pasar hingga mal juga dibuka bertahap, yakni pada pekan kedua atau 15 Juni 2020. Sektor pariwisata juga perlahan dibuka, mulai dari Ragunan dan Ancol.
Berangkat dari pembukaan hampir semua sektor ini, klaster baru di Jakarta pun mulai bermunculan. Klaster pertama yang muncul usai transisi yakni klaster di pasar tradisional.
Belum selesai klaster pasar, belakangan kasus positif virus corona banyak muncul di kantor. Minimnya disiplin diduga kuat menjadi penyebab utama menjamurnya penyebaran virus corona di kantor.
ADVERTISEMENT
Tak ayal, hal ini membuat klaster perkantoran di Jakarta jumlahnya mencapai 90 lokasi.
Lalu, apa lagi klaster penyebaran virus corona di Jakarta yang muncul saat PSBB transisi. Berikut daftar lengkapnya:

Klaster Pasar

Klaster pasar di DKI Jakarta per 28 Juli 2020. Foto: Satgas COVID-19
Kasus positif di kalangan pedagang mulai terdeteksi memasuki masa transisi. Jumlahnya pun kian meningkat. Dari data Satgas COVID-19, terdapat 107 klaster di pasar Jakarta.
Dari 107 klaster tersebut, terdapat 555 kasus positif dan 583 masih menunggu hasil. Data ini didapat setelah DKI Jakarta melakukan testing di 173 pasar dengan 11.766 orang diperiksa.
Klaster perkantoran di Jakarta hingga 28 Juli. Foto: Guguv TUgas COVID-19
Tidak hanya pasar, perkantoran di Jakarta pun menjadi klaster baru penularan corona. Tercatat hingga 29 Juli, ada 90 klaster perkantoran dengan jumlah kasus positif mencapai 459 kasus.
ADVERTISEMENT
Klaster perkantoran ini tersebar di kantor kementerian dengan 20 klaster dan 139 kasus positif. Di kantor badan atau lembaga terdapat 10 klaster dengan 25 kasus.
Karyawan menggunakan pelindung wajah dan masker saat melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (8/6/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Sementara klaster terbanyak ada di lingkungan Pemda DKI, yakni 34 klaster dengan 141 kasus. Juga di kantor kepolisian, 1 klaster dengan 4 kasus.
Di kantor BUMN juga terdapat 8 klaster dengan 35 kasus positif. Sementara di kantor swasta terdapat 14 klaster dengan 92 kasus.
Dewi Nur Aisyah jelaskan klaster rumah ibadah di Jakarta. Foto: Satgas COVID-19
Rumah ibadah sebagai sektor yang pertama dibuka di masa PSBB transisi juga menjadi klaster penyebaran corona baru. Dari data Satgas COVID-19, ada 9 klaster rumah ibadah dengan 114 kasus positif.
Adapun ini tersebar di gereja, masjid, asrama pendeta, pesantren, dan klaster tahlilan. Di gereja sendiri terdapat 3 klaster dengan 29 kasus.
Suasana Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (29/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kemudian di masjid terdapat 3 klaster dengan 11 kasus. Sementara di asrama pendeta hanya 1 klaster dengan 41 kasus.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di pesantren ada 1 klaster dengan 4 kasus. Terakhir 1 klaster tahlilah dengan 29 kasus.

Klaster Mal

Beredar informasi kasus corona di gerai Dior Indonesia, Plaza Senayan. Foto: Dok. Istimewa
Kasus positif juga ditemukan di pusat perbelanjaan atau mal. Di Plaza Senayan, tepatnya di gerai Christina Dior Indonesia, terdapat kasus positif.
Kasus ini diketahui setelah pihak Dior memajak papan pengumuman penutupan sementara gerainya akibat adanya kasus positif di gerainya.
Infografik Penanganan Corona di Jakarta. Foto: kumparan