Corona Masih Mengancam, Selandia Baru Tetap Akan Gelar Pemilu

12 Mei 2020 12:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria menggunakan masker saat berjalan melewati kawasan pusat bisnis (CBD) di Wellington, Selandia Baru. Foto: Marty MELVILLE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria menggunakan masker saat berjalan melewati kawasan pusat bisnis (CBD) di Wellington, Selandia Baru. Foto: Marty MELVILLE / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi Pemilu Selandia Baru menyusun langkah-langkah keselamatan pada Selasa (12/5). Penyusunan dilakukan agar pemilu dapat berjalan tepat waktu meski ancaman virus corona masih ada.
ADVERTISEMENT
Pada Januari lalu, Perdana Menteri Jacinda Ardern menyebut pemilu akan dihelat 19 September 2020. Setelah virus corona menjadi pandemi dunia, Ardern berulang kali memastikan bahwa mereka tidak punya rencana memindahkan tanggal pemilu.
Saat ini pun Selandia Baru telah mengakhiri tujuh pekan lockdown. Kebijakan lockdown ditujukan untuk memutus penularan virus corona.
Seorang penjaga keamanan berdiri di luar klinik virus corona di Lower Hutt, dekat Wellington, Selandia Baru. Foto: Marty MELVILLE / AFP
Oleh karena itu, komisi pemilu Selandia Baru telah bertemu dengan otoritas kesehatan. Mereka membahas bagaimana menggelar pemilu dengan aman.
"Pemilu tahun ini akan berbeda karena ada COVID-19, serangkaian tindakan akan dilakukan untuk memastikan warga aman," ujar keterangan komisi pemilu seperti dikutip dari AFP.
Kepala Komisi Pemilu Selandia Baru Alicia Wright mengatakan, langkah keselamatan termasuk pengaturan antrean, jarak antar orang, pembersih tangan di sebelah kotak suara, dan alat pelindung bagi orang yang bertugas di TPS.
ADVERTISEMENT
Pemilihan dini dan lewat pos juga dianjurkan, khususnya bagi lansia dan mereka yang sakit.
Meski demikian, pedoman pemilu yang disusun belum termasuk kegiatan pemilu lainnya seperti kampanye, atau kegiatan partai lainnya.
Di samping pemilu, pada 19 September 2020, Selandia Baru bakal menggelar referendum untuk legalisasi ganja dan eutanasia.
Warga berjalan pada hari pertama pencabutan lockdown di Wellington, Selandia Baru, Selasa (28/4). Foto: Marty MELVILLE / AFP
Selandia Baru memang sudah menyatakan kemenangan terhadap virus corona yang berujung pencabutan lockdown.
Selama pandemi corona, Selandia Baru mencatatkan 1.497 kasus baru dan 21 kematian.
Walau sudah menyatakan kemenangan, kasus infeksi baru corona masih terkadang muncul. Terakhir otoritas kesehatan menyatakan, mereka menemukan dua infeksi baru pada 10 Mei 2020.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT