Corona Melandai tapi Ada Ancaman Lonjakan Kasus Usai Demo, PSBB Jakarta Lanjut?

11 Oktober 2020 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa aksi melempar botol kearah polisi saat aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi melempar botol kearah polisi saat aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
PSBB ketat Jakarta akan berakhir hari ini, Minggu (11/10). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum memberikan keputusan apakah PSBB akan kembali diperpanjang.
ADVERTISEMENT
Melihat dari tren kasus 2 minggu terakhir, PSBB memberikan efek cukup baik pada pertambahan kasus harian.
Dengan jumlah tes yang berkisar antara 6.000 sampai 10.000 per hari, kasus corona Jakarta terus mengalami flattening alias bergerak datar.
Personel Satpol PP menggelar Operasi Tertib Masker di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (27/9). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Sejak 27 September-10 Oktober 2020, pertambahan kasus terendah yakni 807 orang dan tertinggi 1.430 kasus. Rata-rata kasusnya hanya berkisar 1.100-an.
Positivity rate mingguan juga terus menurun. Sempat menembus 13,7%, kini angkanya terus turun hingga 11,1%.
Keterpakaian tempat tidur isolasi dan ICU harian di Jakarta. Foto: Instagram@dkijakarta
Keterisian tempat tidur pasien corona baik isolasi maupun ICU juga membaik. Terlebih jumlah rumah sakit rujukan bertambah menjadi 98 orang.
Untuk okupansi tempat tidur isolasi terisi 72% dari 5.643 bed yang tersedia.
Lalu, okupansi bed ICU terisi 72% dari 772 tempat tidur yang tersedia.
Anggota kepolisian membentuk barikade saat mengamankan unjuk rasa menentang UU Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Sayangnya, demo rusuh menolak Omnibus Law di Jakarta memunculkan kekhawatiran klaster baru corona di Jakarta. Bahkan, Anies secara terbuka menyampaikan keresahannya akan ada lonjakan kasus 1-2 minggu ke depan imbas demo itu.
ADVERTISEMENT
"Fenomena unjuk rasa kemarin kami khawatir berpotensi terjadinya lonjakan kasus sekitar seminggu sampai dua minggu yang akan datang," ujar Anies usai meninjau Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10).
Seorang demonsran berlindung di balik pembatas jalan saat unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jakarta, Kamis (8/10/2020). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Untuk itu, Anies akan mengumumkan keputusan PSBB ketat diperpanjang atau tidak hari ini. Tapi, waktu tepatnya belum diungkap.
"Nanti justru ketika kami menyampaikan pengumuman tentang status kami akan tunjukan datanya. Tentang efek PSBB selama empat Minggu ini. Nanti kami tunjukkan apa langkah ke depan. Nanti, mudah-mudahan bisa sebelum Senin," ucap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Sabtu (10/10).
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau langsung lokasi unjuk rasa penolakan omnibus law di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (8/10). Foto: PPID DKI JAKARTA
Berikut data pertambahan corona di Jakarta 2 minggu terakhir:
27 September: tambah 1.186, total kasus 71.370, corona aktif 13.265
28 September: tambah 807, total kasus 72.177, corona aktif 12.732
ADVERTISEMENT
29 September: tambah 1.131, total kasus 73.309, corona aktif 12.726
30 September: tambah 1.059, total kasus 74.368, corona aktif 12.317
1 Oktober: tambah 1.153, total kasus 75.512, corona aktif 12.340
2 Oktober: tambah 1.098, total kasus 76.619, corona aktif 12.600
3 Oktober: tambah 1.165, total kasus 77.784, corona aktif 12.755
4 Oktober: tambah 1.430, total kasus 79.214, corona aktif 13.134
5 Oktober: tambah 822, total kasus 80.036, corona aktif 12.969
6 Oktober: tambah 1.007, total kasus 81.043, corona aktif 12.922
7 Oktober: tambah 1.340, total kasus 82.383, corona aktif 13.254
8 Oktober: tambah 1.009 total kasus 83.392, corona aktif 13.202
9 Oktober: tambah 972, total kasus 84.364, corona aktif 13.301
ADVERTISEMENT
10 Oktober: tambah 1.253, total kasus 85.617, corona aktif 13.253