Corona Memperparah Penyakit Bawaan Guru Besar UGM yang Meninggal

24 Maret 2020 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah civitas UGM dan perwakilan keluarga pun melakukan doa bersama dan upacara penghormatan di Balairung UGM.
 Foto:  Dok. UGM
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah civitas UGM dan perwakilan keluarga pun melakukan doa bersama dan upacara penghormatan di Balairung UGM. Foto: Dok. UGM
ADVERTISEMENT
Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka usai Guru Besar Farmakologi UGM, Prof Iwan Dwiprahasto, meninggal di RSUP Dr Sardjito dini hari tadi. Prof Iwan merupakan salah satu dari lima pasien positif corona di DIY.
ADVERTISEMENT
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menjelaskan bahwa Prof Iwan ini memiliki penyakit bawaan. Tak pelak virus corona yang ada di dalam tubuh memperparah kondisi Prof Iwan.
Akan tetapi Banu tidak bisa membeberkan penyakit bawaan apa yang diderita Prof Iwan. Menurutnya itu merupakan rahasia medis yang harus dijaga.
"Mohon maaf terkait rahasia medis, saya tidak bisa matur (bilang)," kata Banu di UGM, Selasa (24/3).
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo juga meyakini Prof Iwan memiliki penyakit bawaan. Dia mengisyaratkan bahwa ada penyakit penyerta yang membuat kondisi Prof Iwan memburuk. Hanya saja dia tidak bisa membeberkan tanpa izin dari keluarga.
"Rekam medik beliau apa kita lacak. Mestinya ada, kalau tidak mestinya bisa diatasi (coronanya). Sakitnya tidak boleh dipublikasikan. Kalau COVID-nya boleh dipublikasikan. Tapi penyakit penyertanya secara ketentuan peraturan rekam medik tidak boleh," ujarnya.
ADVERTISEMENT
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!